Jakarta, 25 Shafar 1437/27 November 2015 (MINA) – UNICEF Indonesia dan pramuka/">Kwartir Nasional Pramuka melakukan penandatanganan MoU Kerjasama dengan tujuan untuk memperkuat perwujudan hak-hak anak di Indonesia.
Penandatangan itu secara langsung dilakukan oleh Ketua pramuka/">Kwartir Nasional Pramuka Indonesia, Adhyaksa Dault dengan Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Gunilla Olsson yang isinya akan membentuk basis kerjasama di area-area program prioritas di Kantor pramuka/">Kwartir Nasional Pramuka, Jakarta Pusat, Kamis (26/11).
Adhyaksa menegaskan melalui momentum ini, Gerakan Pramuka akan terus mempromosikan upaya perlindungan terhadap hak anak dan menjamin kebebasan anak berekspresi serta memastikan anak Indonesia sehat dan sejahtera.
“Anak adalah masa depan bangsa, ini mungkin gagasan baru (kejahatan anak sebagai extraordinary crime), tapi keberadaannya sangat penting untuk melindungi dan menyelamatkan nasib anak bangsa. Untuk itu, kita harus mendukung penuh seluruh elemen bangsa agar anak-anak kita terlindungi,” tegasnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sementara Gunilla juga menekankan, kolaborasi dengan pramuka dilaksanakan di awal siklus program baru antara UNICEF dengan Pemerintah Indonesia.
“Kami ingin bekerjasama dengan Pramuka dalam bidang gaya hidup sehat, perlindungan anak, sanitasi dan promosi kebersihan hingga kesiapan menghadapi bencana yang menjadi prioritas dalam program kami mulai 2016 hingga 2020,” kata Gunilla.
MoU itu didasari oleh MoU global antara UNICEF Global Inovation Centre dan World Organization of the Scout Movement (WOSM) dengan fokus pada inisiatif keterlibatan anak muda melalui U-Report.
“U-Report adalah platfrom jajak pendapat anak muda global untuk keterlibatan sipil positif dimana remaja dan anak muda dapat mengekspresikan opini, ide dan kekhawatiran mereka,” katanya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
UNICEF dan para mitra mengembangkan platfrom tersebut di Uganda dan beberapa negara Afrika lainnya, kini ada 16 negara yang menerapkan U-Report, kebanyakan bekerjasama dengan organisasi Pramuka setempat dan menggunakan SMS.
“U-Report akan menjadi kanal komunikasi untuk anggota pramuka guna berbagi informasi dan mengekpresikan pandangan serta opini mereka tentang berbagai topik,” ujar Gunilla.
Pihaknya menambahkan, U-Report dapat menjadi sesuatu yang berguna untuk melindungi anak-anak, mempromosikan hak mereka dan melibatkan mereka dalam pembuatan kebijakan publik.
Hadir dalam penandatanganan kesepahaman bersama itu, Wakil Ketua Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama Gerakan Pramuka Marbawi, dan Direktur Utama Radio Republik Indonesia Rosalita Niken Widiastuti.(L/P010/P011/R05)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)