New York, MINA – Jumlah tertinggi anak-anak yang kelaparan dalam sepuluh tahun terdapat di wilayah Sahel, Afrika Barat.
Menurut laporan badan anak-anak PBB UNICEF pada Jumat (16/11), kondisi itu disebabkan kurangnya hujan, konflik dan kenaikan harga makanan.
Lebih dari 1,3 juta anak di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi yang parah tahun ini di enam negara paling parah di Sahel, zona transisi biogeografi antara selatan gurun Sahara dan utara Savanah di Sudan.
UNICEF mengatakan, wilayah ini menyumbang peningkatan 50 persen selama 2017, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
“Setiap tahun di Sahel, banyak anak menderita kekurangan gizi akut, terutama selama musim paceklik ketika makanan menjadi langka dan meningkatnya penyakit malaria dan diare,” kata UNICEF.
Direktur regional UNICEF untuk Afrika Barat dan Tengah Marie-Pierre Poirier mengatakan, anak-anak seperti itu “lebih rentan terhadap penyakit seperti malaria dan penyakit yang ditularkan melalui air.”
“Demikian pula, jika mereka melawan penyakit, mereka berisiko lebih besar menjadi kurang gizi. Itulah mengapa juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit, meningkatkan akses ke sanitasi yang memadai, dan mempromosikan praktik pemberian makanan bayi dan anak yang optimal,” tambahnya. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP