Gaza, MINA – Juru bicara Organisasi Anak-Anak PBB (UNICEF), James Elder, memperingatkan dunia terkait kerentanan penduduk Gaza terhadap penyakit menular. Ini karena sanitasi yang sangat buruk di tengah krisis yang terjadi.
“Tanpa air bersih, makanan dan sanitasi yang memadai hanya dapat dicapai melalui gencatan senjata kemanusiaan, kematian anak-anak akibat penyakit dapat melampaui angka kematian akibat dalam pengeboman,” kata Elder melalui siaran pers UNICEF, Selasa (19/12).
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, jumlah korban anak-anak terus meningkat akibat pengeboman. Lebih dari 7.700 anak telah tewas sejak serangan dimulai pada 7 Oktober lalu.
Hal ini mengkhawatirkan sanitasi penduduk Gaza yang kian memburuk. Krisis kebutuhan dasar seperti air bersih membuat hal ini menjadi sangat sulit.
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
“Saat ini di Gaza rata-rata terdapat sekitar satu toilet untuk 700 anak dan keluarga. Relokasi keluarga ke tempat yang tidak memiliki toilet dan puluhan ribu orang terpaksa menggunakan ember atau buang air besar sembarangan,” imbuhnya.
“Jadi tanpa air dan sanitasi, atau tempat berlindung, apa yang disebut zona aman ini akan menjadi zona penyakit,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, kasus diare pada anak di atas 100 ribu dan kasus penyakit pernapasan akut pada warga sipil berada di atas 150 ribu.
Data tersebut merupakan angka yang terlalu rendah dari kenyataan yang menyedihkan. (R/R4/P1)
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)