Beirut, MINA – Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengirimkan 65 ton perlengkapan darurat berisi obat-obatan hingga perlengkapan medis ke 22 rumah sakit swasta dan umum di Lebanon Selatan.
Pengumuman ini dirilis UNICEF lewat akun sosial media X, dalam cuitannya UNICEF menjelaskan pengiriman paket dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya krisis pasokan medis di tengah konflik panas antara Israel dan Hezbollah.
“Sebanyak 65 ton perlengkapan darurat berisi obat-obatan, perlengkapan, dan instrumen telah dikirimkan ke 22 lokasi, termasuk rumah sakit swasta dan umum di Selatan, Nabatieh, Baalbak-Hermel, dan gudang Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, untuk mendukung sistem kesehatan dalam menanggapi keadaan darurat saat ini,” kata UNICEF demikian dari Al Mayadeen, Rabu (13/8).
Paket bantuan ini dikirimkan UNICEF menyusul langkah lembaga Kesehatan Dunia alias WHO yang telah lebih dulu mengirimkan 32 ton pasokan alat medis darurat ke Lebanon di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang skala penuh.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Adapun paket yang dikirim yakni berupa bantuan mencakup 1.000 perlengkapan trauma untuk merawat kemungkinan korban perang serta obat-obatan ke rumah sakit yang lokasinya berada di tempat yang paling rentan.
Sebagaimana diketahui ketegangan di Timur Tengah mulai membara setelah Ismail Haniyeh Pimpinan Hamas dilaporkan terbunuh bersama seorang pengawalnya di gedung tempat mereka menginap di Teheran, Iran.
Ketegangan semakin meningkat setelah pasukan Zionis Israel mengumumkan telah berhasil membunuh Fuad Shukr, tokoh kunci dalam sistem panduan Iran untuk rudal jarak jauh Hizbullah. Shukr tewas dalam serangan udara di sebuah gedung di Beirut selatan pada pekan lalu.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat