Bogota, MINA – UNICEF memperingatkan kolera dan malnutrisi menyebabkan peningkatan jumlah kematian pada anak-anak di Haiti, Rabu (23/11).
Dua dari setiap lima pasien kolera di Haiti, atau 40% dari kasus yang dikonfirmasi, adalah anak-anak. Sembilan dari 10 kasus terjadi di daerah di mana anak-anak menderita gizi buruk akut, menurut badan PBB tersebut, Anadolu melaporkan.
“Di Haiti saat ini, ada tiga ancaman terhadap kehidupan anak-anak; malnutrisi, kolera, dan kekerasan bersenjata. Dan terkadang ketiganya bersamaan,” kata Manuel Fontaine, Direktur Kantor Program Darurat, saat berkunjung ke Haiti.
“Hanya dalam beberapa jam, diare cair akut dan muntah mengeringkan dan melemahkan mereka sehingga mereka bisa mati tanpa perawatan yang tepat waktu dan memadai,” tambahnya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Kolera dan malnutrisi adalah kombinasi yang mematikan, yang satu mengarah ke yang lain,” kata Fontaine.
Sejak awal wabah kolera pada 2 Oktober, Kementerian Kesehatan telah melaporkan hampir 200 kematian dan lebih dari 10.600 kasus dugaan pada populasi 11 juta orang.
Krisis dan kekacauan telah meningkat di Haiti dalam beberapa pekan terakhir setelah blokade oleh gerombolan kriminal menyebabkan kekurangan makanan, air dan bahan bakar, sama seperti Haiti menghadapi wabah tersebut.
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry meminta bantuan militer kepada masyarakat internasional untuk mengatasi epidemi kolera dan tindakan kelompok kriminal.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
UNICEF meminta bantuan kemanusiaan sebesar $27,5 juta untuk kesehatan, air, kebersihan dan sanitasi, nutrisi serta perlindungan bagi 1,4 juta orang. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza