Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNICEF: KONFLIK YAMAN PAKSA 1,8 JUTA ANAK PUTUS SEKOLAH

Admin - Senin, 27 Juli 2015 - 16:35 WIB

Senin, 27 Juli 2015 - 16:35 WIB

414 Views ㅤ

(Photo: UNICEF)

UNICEF-300x200.jpg" alt="(Photo: UNICEF)" width="300" height="200" /> (Photo: UNICEF)

Sana’a, 11 Syawal 1436/27 Juli 2015 (MINA) – Kepala Perwakilan Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) di Yaman, Julien Harnies, mengatakan, konflik Yaman yang sedang berlangsung telah menyebabkan 1,8 juta anak mengalami putus sekolah.

Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan, selama konflik Yaman,  lebih dari 3.600 sekolah terpaksa tutup dan para keluarga lebih memilih menyelamatkan anak-anaknya untuk tinggal bersama keluarga di tempat yang lebih nyaman. Demikian yang diberitakan oleh IINA dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Dilaporkan pula, setidaknya 248 sekolah telah rusak, 270 jadi tempat mengungsi internal (IDP) dan 68 sekolah ditempati oleh kelompok-kelompok bersenjata.

UNICEF menyatakan kondisi ini membuat 200.000 siswa harus mengejar ketinggalan dalam proses belajar, sementara sekitar 1,8 juta anak yang bersekolah terganggu selama insiden bergejolak, yang memakan waktu dua bulan atau lebih.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

UNICEF memerlukan anggaran sebesar 11 juta dolar AS untuk rehabilitasi sekolah yang rusak, penyediaan alat belajar dan mengajar, pelatihan guru dan pekerja untuk memberi dukungan psikososial, dan untuk melaksanakan kampanye “Kembali ke Sekolah”.

“Memberi anak Yaman pendidikan sangat penting bagi masa depan mereka, serta bagi keluarga dan masyarakat,” kata Perwakilan UNICEF di Yaman, Julien Harnies.

“Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengembalikan anak-anak ke sekolah sehingga mereka tidak kehilangan pendidikan mereka. Kami mendesak pihak-pihak yang terlibat konflik untuk menghormati keselamatan sekolah sehingga dapat memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar “, tambahnya.

Tahun ajaran berikutnya akan dijadwalkan mulai pada 5 September, tetapi itu tergantung pada situasi keamanan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Sebelum konflik, UNICEF mengatakan, angka partisipasi sekolah layak pakai untuk Yaman mencapai 79 persen, sementara 2 juta anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah karena kemiskinan, diskriminasi, miskin kualitas pembelajaran dan konflik.
(T/P004/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Palestina
Internasional