Amman, MINA – Badan PBB untuk Urusan Anak (UNICEF) melaporkan pada Ahad (26/11), tercatat lebih dari 11 juta anak-anak Yaman saat ini sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.
Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Geert Kabalari mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Amman, Yordania, bahwa Yaman menderita tingkat kekurangan gizi tertinggi di dunia.
“Sangat disayangkan, perang di Yaman merupakan perang terhadap anak-anak,” kata Kabalari, seperti dirilis Quds Press.
Menurut rilis yang diterbitkan di situs organisasi tersebut, menunjukkan pembunuhan dan luka-luka menimpa lebih dari 5.000 anak dalam dua setengah tahun terakhir.
“Ribuan sekolah dan fasilitas kesehatan juga rusak atau hancur total, sementara dua juta anak di negara tersebut menderita gizi buruk akut,” laporan menambahkan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Laporan menyebutkan, dibutuhkan lebih banyak bantuan kemanusiaan, dan mencatat bahwa “kapal-kapal yang menuju pelabuhan Hodeidah membawa obat-obatan siap pakai untuk membantu anak-anak yang kekurangan gizi.”
Saat ini, kapal komersial pertama ke pelabuhan kota Hodeidah, tiba 20 hari lalu setelah embargo oleh aliansi Arab.
Embargi dilakukan setelah serangan terhadap Riyadh oleh sebuah rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok bersenjata Houthi.
Sejak konflik tahun 2014, Yaman telah menyaksikan perang antara kekuatan yang setia kepada pemerintah Presiden Abdurob Mansour Hadi yang didukung aliansi Arab Saudi dengan kelompok bersenjata Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, telah meninggalkan kondisi kemanusiaan dan kesehatan yang sulit. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata