Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNICEF TERKEJUT DENGAN PENGEBOMAN ANAK-ANAK DI ALEPPO

Admin - Selasa, 17 Desember 2013 - 05:53 WIB

Selasa, 17 Desember 2013 - 05:53 WIB

476 Views ㅤ

Amman, 14 Safar 1435/17 Desember 2013 (MINA) – Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Maria Calivis, mengatakan pada Senin (16/12), UNICEF ngeri dengan laporan serangan bom di Aleppo yang mungkin telah membunuh sebanyak 28 anak.

Dalam surat pernyataan di Amman, Yordania, Calivis  menegaskan, benar-benar tidak dapat diterima bagi anak-anak yang ditargetkan dengan cara itu, baik melalui penggunaan senjata secara sembarangan yang mengakibatkan korban massal atau dengan cara lain.

Laporan menyebutkan, serangan itu berlangsung pada Ahad, 15 Desember, ketika bom-bom dijatuhkan dari helikopter di bagian kota Aleppo, Suriah Utara. Antara 14 hingga 28 anak-anak tewas.

Pernyataan itu menggarisbawahi, UNICEF telah berulang kali menyeru semua pihak menjunjung tinggi kewajiban mereka menurut hukum kemanusiaan internasional untuk melindungi semua warga sipil, termasuk anak-anak, dari konflik.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

“Kami sangat mengulangi seruan itu lagi hari ini,” kata pernyataan itu, Anadolu Agency melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

PBB telah menetapkan Konferensi Jenewa II pada 22 Januari. Amerika Serikat, PBB dan Rusia telah berjuang selama berbulan-bulan untuk menetapkan waktu konferensi.

Pembicaraan bertujuan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan, mengakhiri pertempuran dan garis besar transisi politik Suriah.

Pemerintah Suriah Presiden Bashar al-Assad telah mengatakan pada prinsipnya akan hadir, tetapi tidak akan menerima prasyarat dan menolak untuk bernegosiasi dengan oposisi.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Adapun pihak oposisi mengatakan, solusi politik untuk krisis harus mencakup penghapusan Assad dari kekuasaan.

Masih belum jelas siapa yang akan mengambil bagian dalam konferensi di Jenewa pada 22 Januari. Laporan yang muncul minggu lalu mengungkapkan, wakil-wakil yang ingin hadir lebih dari 30 negara.

Sabtu (14/12), Utusan Khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah Lakhdar Brahimi mendesak oposisi Suriah untuk menyerahkan nama-nama delegasi ke Jenewa II paling lambat 27 Desember.

Pada Ahad, koalisi oposisi Suriah mengatakan delegasi utama oposisi dalam konferensi Jenewa II akan terdiri dari semua faksi di dalam dan luar Suriah.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Fayez Sara, Penasihat Politik pemimpin Koalisi Ahmad Jarba, mengatakan keputusan koalisi untuk menghadiri konferensi tidak akan terpengaruh oleh undangan untuk kehadiran Iran. (T/P09/r2).

Mi’raj News Agency (MINA).

 

 

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

 

Rekomendasi untuk Anda