Sana’a, MINA – Puluhan anak Yaman telah tewas dan terluka dalam bentrokan di seluruh negeri dalam dua bulan terakhir, menurut Badan PBB, UNICEF.
“Hanya dalam dua bulan pertama tahun ini, 47 anak dilaporkan tewas atau cacat di beberapa lokasi di Yaman,” ujar Perwakilan UNICEF untuk Yaman Philippe Duamelle, dikutip dari MEMO, Senin (14/3).
Ia mengatakan, konflik di negara Arab itu telah meningkat sejak tahun lalu dengan anak-anak selalu menjadi korban yang pertama dan paling menderita.
“Sejak konflik meningkat di Yaman hampir tujuh tahun lalu, PBB memverifikasi bahwa lebih dari 10.200 anak telah tewas atau terluka. Jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi,” jelasnya.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Duamelle menyerukan, semua pihak yang terlibat konflik untuk setiap saat melindungi warga sipil, khususnya anak-anak.
“Sudah saatnya solusi politik berkelanjutan dicapai bagi orang-orang dan anak-anak, agar mereka segera mendapatkan kedamaian yang sangat layak,” tegasnya.
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa. Koalisi di bawah pimpinan Arab Saudi kemudian melancarkan perang sehingga terjadi konflik yang menimbulkan banyak korban.
Konflik tersebut telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, mengenai hampir 80% pnduduk negara, atau sekitar 30 juta orang dan lebih dari 13 juta orang di antaranya berada dalam bahaya kelaparan.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan. (T/ Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional