Gaza, MINA – Dana Darurat Anak-anak PBB (UNICEF) melaporkan, 20.000 bayi lahir di Jalur Gaza sejak Israel melancarkan perang genosida yang menghancurkan pada 7 Oktober 2023. Hal ini juga berarti bahwa dalam perang yang sudah berlangsung 105 hari, satu bayi lahir setiap 10 menit.
“Situasi yang dialami oleh para ibu hamil dan bayi-bayi yang baru lahir di Gaza tidak dapat dipercaya dan hal ini membutuhkan tindakan intensif dan segera,” kata pakar komunikasi UNICEF Tess Ingram dalam sebuah pernyataan di Jenewa, Swiss, seperti dikutip oleh Middle East Monitor, Ahad (21/1).
Ingram mengatakan, ibu hamil dan menyusui serta bayinya hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi, penampungan bergilir dengan gizi buruk dan air yang tidak aman.
“Hal ini menempatkan sekitar 135.000 anak-anak di bawah umur dua tahun pada resiko malnutrisi yang akut,” katanya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang menyebabkan 24.927 syahid dan 62.388 luka-luka.
Selain itu lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta orang penduduk Jalur Gaza harus mengungsi dan 60 persen infrastruktur hancur akibat agresi brutal Israel, menurut otoritas setempat. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon