Aleppo, 12 Rabi’ul Awwal 1438/12 Desember 2016 (MIA) – Semua anak-anak di wilayah yang hancur oleh peperangan, Aleppo, Suriah, menderita trauma setelah mengalami beberapa kekerasan terburuk, Badan Anak-anak PBB UNICEF mengatakan pada Ahad (11/12).
“Semua anak di Aleppo menderita. Semua mengalami trauma,” kata Radoslaw Rzehak, Kepala Kantor Lapangan UNICEF di Aleppo, demikian The Arab New memberitakannya yang dikutip MINA.
“Saya belum pernah melihat dalam hidup saya seperti situasi sedramatis yang terjadi pada anak-anak di Aleppo,” kata Rzehak yang telah bekerja untuk UNICEF selama 15 tahun terakhir.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Puluhan ribu anak-anak di kota utara Suriah itu telah menjadi saksi salah satu fase paling berdarah dari perang Suriah yang hampir enam tahun.
Rzehak memperkirakan bahwa setengah juta anak-anak di Aleppo memerlukan beberapa jenis dukungan psikologis dan sosial, termasuk 100.000 yang membutuhkan bantuan lebih khusus.
Timur kota telah menjadi kubu oposisi sejak pertengahan 2012, tapi pasukan pemerintah dalam beberapa pekan terakhir telah merebut 85 persen dari daerah itu.
Aleppo sejak 2012, terpecah menjadi dua. Aleppo Barat dikuasai oleh pemerintah dan Aleppo Timur dikuasai oleh oposisi. Wilayah yang dikuasai oleh oposisi sejak itu dikepung dan diblokade oleh pasukan pemerintah. (T/P001/R05)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)