Bandar Lampung, MINA – Universitas Lampung (Unila) memberikan beasiswa untuk lima calon mahasiswa asal Palestina yang ingin melanjutkan studi di kampus setempat.
Adanya beasiswa tersebut merupakan wujud kerja sama yang diajukan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, HE Zuhair SM Al-Shun saat berkunjung ke Unila tahun lalu, sebagaimana keterangan Pers UNILA yang dikutip MINA, Rabu (13/2).
Beasiswa yang diberikan bertujuan untuk meringankan biaya pendidikan hingga mereka lulus menurut jenjangnya dan akomodasi (fasilitas kampus) termasuk penginapan.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Lampung Bujang Rahman, didampingi Kepala UPT PKLI Unila Cipta Ginting, menyambut kedatangan mereka di ruang sidang utama lantai II, Rektorat, Senin (11/2).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Dalam sambutan tersebut dihadiri Dekan FEB Satria Bangsawan, Dekan FKIP Patuan Raja, Dekan FK Muhartono, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja sama FMIPA Sutopo Hadi, serta sejumlah dosen di lingkungan kampus setempat.
Cipta menjelaskan, calon mahasiswa yang hadir saat ini baru tiga orang. Diantaranya, Ameer Samer Rafie Mohammad yang akan belajar di Fakultas Kedokteran, Raed Arada di Teknik Mesin, dan Amina Ata Abedelaty Elzaanin pada program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi Bisnis Unila.
“Dua calon mahasiswa, Yohia Khalil Ibrahim Taha yang akan belajar di teknik elektro dan Mohammed ZZ Alshurafa di ilmu komputer FMIPA akan menyusul minggu ini,” ujarnya.
Cipta menambahkan, seleksi pendaftaran dilakukan di negara mereka sendiri. Peserta yang lolos seleksi akan mendapat persetujuan pimpinan untuk belajar di Universitas Lampung dengan tempo pendidikan sesuai jenjang program yang diampu.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Selain itu Bujang Rahman mengatakan, bantuan beasiswa ini adalah wujud kepedulian Unila membantu warga Palestina dari segi pendidikan.
Dia menyatakan, Unila berkomitmen membantu Palestina dengan menyediakan penginapan, sarana belajar, dan kuliah secara gratis di kampus hijau.
“Tapi Unila tidak menanggung biaya hidup mereka,” tambahnya. (R/Awj/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September