Amsterdam, MINA – Unit Keamanan Belanda menyatakan ketidaknyamanan dan merasa terganggu atas upaya Israel untuk mengintervensi urusan politik negara itu, menurut media lokal, De Volkskrant.
Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme Israel mengirimkan laporan khusus kepada anggota parlemen Belanda menjelang sesi yang membahas insiden kekerasan yang dipicu oleh pendukung Maccabi yang berbasis di Amsterdam, menurut laporan yang diterbitkan pada Jumat (15/11) oleh surat kabar terkemuka Belanda De Volkskrant.
Laporan Israel mengklaim bahwa organisasi Belanda yang terkait terlibat dalam insiden ini pro-Hamas. Demikian dikutip dari Anadolu.
Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda David van Weel mengonfirmasi keberadaan laporan Israel.
Baca Juga: DK PBB akan Gelar Sidang Akhiri Perang di Timur Tengah
Dengan menggunakan laporan Israel, Chris Stoffer, anggota parlemen dari Partai Politik Reformasi (SGP), mengusulkan mosi untuk menunjuk organisasi Belanda yang telah dicap Israel sebagai pro-Hamas sebagai organisasi teroris dan menambahkannya ke daftar sanksi.
Sumber-sumber tingkat tinggi dalam Unit Keamanan Belanda dilaporkan menggambarkan intervensi Israel dalam politik Belanda ini “tidak diinginkan.”
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar De Telegraaf, Menteri Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme Israel Amichai Chikli, mengatakan: “Jaringan teror ini harus dibongkar. Pihak berwenang Belanda harus mengambil tindakan hukum dan ekonomi terhadap para pelanggar, dan seperti yang disarankan Geert Wilders, mendeportasi mereka yang terlibat.”
Mengingat sikap pemerintah yang pro-Israel, dua pejabat senior yang berbicara kepada harian tersebut dengan syarat anonim mengungkapkan bahwa laporan tersebut telah memicu kekhawatiran di tingkat birokrasi tertinggi.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
“Peran kementerian adalah untuk mengidentifikasi dan memerangi antisemitisme. Laporan Israel ini memenuhi misi tersebut. Kami sepenuhnya mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung di Belanda,” kata surat kabar tersebut, mengutip pernyataan Duta Besar Israel untuk Belanda Modi Ephraim. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel