Doha, MINA – Tim Universitas Al-Quds, Palestina, menjuarai Lomba Debat Internasional di Qatar, antara 16-20 Maret, pernyataan universitas.
Tim universitas berpartisipasi dalam kompetisi yang diikuti tim-tim universitas peringkat sepuluh besar internasional. WAFA melaporkan pada Senin, 1 April.
Tahun ini, 107 tim dari 51 negara ikut serta dalam kejuaraan tahunan yang menghadirkan kompetisi ketat oleh tim-tim yang mewakili negara-negara berbahasa Arab dan Non-Arab.
Perdebatan menampilkan sejumlah topik sosial, ekonomi, dan politik yang dipilih oleh komite khusus para juri.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Selama kompetisi, tim Universitas Al-Quds mendemonstrasikan keterampilan berdebat yang luar biasa dan secara khusus diakui atas kemampuan argumentasinya yang lengkap dalam menanggapi berbagai isu secara persuasif.
Para mahasiwa peserta dari Universitas Al-Quds juga mampu menggunakan bahasa Arab berstandar tinggi.
Rektor Universitas Al-Quds, Prof. Imad Abu Kishk memberikan selamat kepada tim, dan berharap para peserta lebih sukses dalam mengembangkan kapasitas debat dan bahasa mereka sebagai individu dan anggota masyarakat.
Dia menunjukkan bahwa keunggulan mahasiswanya di kompetisi internasional adalah bukti dari kemajuan berkelanjutan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Universitas Al-Quds adalah pusat ilmiah di Yerusalem untuk melayani warisan budaya dan komunitasnya,” ujarnya.
Turnamen Qatar adalah kompetisi debat bahasa Arab terbesar dan terluas dalam hal partisipasi, kualitas program, tingkat debat, pelatih, dan dewan juri.
Kompetisi bertujuan mempromosikan bahasa Arab sebagai bahasa inovasi dan memberikan kesempatan untuk terlibat dalam diskusi antar budaya yang komunikatif.
Pusat Debat Universitas Al-Quds berusaha merekrut sebanyak mungkin mahasiswa yang brilian untuk berpartisipasi dalam acara-acara tersebut untuk membantu mengembangkan potensi dan menumbuhkan budaya argumentasi yang konstruktif dan logis untuk debat.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pusat Debat menampilkan staf kepelatihan yang sangat berprestasi dan berdedikasi yang dipimpin oleh Dr. Rania Muhtadi.
Sebagai pengalaman yang menantang, kejuaraan memotivasi peserta untuk bekerja lebih keras, mengembangkan kepribadian mereka, memperkuat kepercayaan diri, dan memberi mereka kesempatan untuk mengenali dan menghormati pendapat orang lain. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon