
Mesir sedang berjaga di depan kampus Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir, pada 30 Oktober 2013. Foto: Ahmad Abdul Latif/AP" width="300" height="169" /> Polisi Mesir sedang berjaga di depan kampus Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir, pada 30 Oktober 2013. Foto: Ahmad Abdul Latif/AP
Kairo, 17 Muharam 1436/10 November 2014 (MINA) – Asrama di Universitas Al-Azhar, Kairo, akan kembali dibuka pekan ini setelah sebelumnya ditutup karena memanasnya situasi di dalam negeri Mesir, kata wakil presiden universitas Ahmad Husni.
Asrama mahasiswa Al-Azhar sebelumnya ditutup karena menjadi titik demo para mahasiswa yang mendukung Presiden terguling Muhammad Mursi sejak setahun lalu. Asrama ditutup meskipun kuliah dimulai 11 Oktober lalu, harian Mesir Ahram yang dikutip MINA melaporkan, Senin.
Husni mengatakan pihaknya akan membatasi mahasiswa yang bisa masuk ke dalam asrama, diantaranya mereka yang tidak terlibat dalam demo mendukung Mursi, dengan siswa perempuan mendapatkan prioritas.
Universitas tertua di dunia ini bersama dengan universitas lainnya di Mesir telah menindak keras mahasiswa yang aktif menyuarakan penolakan mereka terhadap pemerintah setelah Mursi yang dikuasai mantan panglima militer Abdul Fattah Al-Sisi, orang yang mengumumkan penggulingan Mursi pada 2013 silam.
Baca Juga: Israel Bersiap Kemungkinan Serangan terhadap Situs Nuklir Iran
Sebagian dari mereka dikeluarkan dari asrama dan sebagian lainnya diberhentikan dari kampus.
Husni berdalih, karena masih ada yang direnovasi, hanya sekitar 30 persen mahasiswa yang bisa masuk ke dalam asrama tahun ini.
Pengumuman Husni ini muncul tidak lama setelah polisi melemparkan gas air mata kepada para mahasiswa yang melakukan protes di depan kampus. (T/R04/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Kunjungan Trump ke Timteng dan Kelaparan di Gaza
Baca Juga: Trump Cabut Sanksi Suriah Tanpa Beri Tahu Israel, Tel Aviv Khawatir