Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Universitas Berkeley Luncurkan Program Studi Palestina-Arab Pertama di AS

sri astuti Editor : Arif R - Kamis, 12 September 2024 - 14:29 WIB

Kamis, 12 September 2024 - 14:29 WIB

59 Views

Mahasiswa pro-Palestina UC Berkeley mendirikan perkemahan di Sproul Hall untuk menuntut diakhirinya perang di Gaza dan penarikan investasi dari Israel di Berkeley, California, Amerika Serikat pada tanggal 25 April 2024 [Foto: Anadolu Agency]

Berkeley, MINA – Universitas California, Berkeley mengumumkan pembentukan May Ziadeh Chair dalam Studi Palestina dan Arab, yang didukung oleh sumbangan sebesar $3,25 juta.

Program ini, yang dipimpin oleh Profesor Ussama Makdisi, bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah, budaya, dan politik Palestina dan Arab, dengan rencana untuk memperluas ke bidang terkait seperti studi pribumi, latin, dan kulit hitam. Universitas juga telah memberikan tambahan $500.000 untuk kegiatan mahasiswa, beasiswa, dan konferensi. Midlle East Monitor melaporkan.

“Hibah ini memungkinkan kami untuk memenuhi permintaan dan minat mahasiswa yang nyata terhadap sejarah Palestina modern. Ini memungkinkan kami untuk mengeksplorasi sejarah Palestina yang kompleks, panjang dan multiagama dalam konteks dunia Arab yang lebih luas,” kata Makdisi.

Dekan Ilmu Sosial UC Berkeley, Raka Ray, menggambarkan program baru tersebut sebagai langkah penting: “Pada saat memahami kompleksitas Timur Tengah lebih penting dari sebelumnya, hibah ini memungkinkan Ilmu Sosial untuk mengambil peran utama dalam membina beasiswa dan dialog kritis.”

Baca Juga: 653 Truk Bantuan Masuki Gaza Sejak Gencatan Senjata Berlaku, Distribusi Masih Terbatas

Pengumuman ini muncul saat UC Berkeley menjadi pusat protes mahasiswa pro-Palestina atas genosida yang didukung AS, yang dilakukan di Gaza dan Tepi Barat oleh militer Israel. Demonstrasi di Kampus tersebut menyerukan gencatan senjata di Gaza dan mendesak Universitas menarik investasi dari Israel.

May Ziadeh (1886–1941), merupakan seorang pelopor feminis, penyair, dan penulis Palestina-Lebanon, berperan penting dalam membentuk kebangkitan budaya Arab di Timur Tengah modern. Dibesarkan di Nazareth dan kemudian menetap di Beirut dan Kairo, Ziadeh mewujudkan hubungan yang erat antara identitas Palestina dan dunia Arab yang lebih luas, menjembatani budaya dan gerakan intelektual di seluruh wilayah. []

 

 

Baca Juga: Uni Afrika Bekukan Keanggotaan Madagaskar Usai Kudeta Militer Gulingkan Presiden Rajoelina

 

 

 

 

Baca Juga: Inggris, dan Mesir Dorong Investasi Swasta untuk Rekonstruksi Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional