Rhode Island, MINA – Universitas Brown pada Selasa setuju untuk melakukan pemungutan suara (voting) terhadap proposal yang didukung mahasiswa untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang dianggap membantu Israel dalam perang Palestina.
Universitas akan memutuskan pada bulan Oktober mengenai proposal dari Brown Divest Coalition untuk menarik investasinya dari perusahaan Boeing, General Electric, Motorola, Northrop Grumman, Raytheon dan perusahaan lainnya. ABC15 News melaporkan.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam negosiasi untuk membongkar “Perkemahan Solidaritas Gaza” di kampus, di mana mahasiswa berkumpul di College Green untuk menuntut divestasi Brown.
“Kehancuran dan korban jiwa di Timur Tengah telah mendorong banyak orang untuk menyerukan perubahan yang berarti, sekaligus mengangkat isu-isu nyata tentang cara terbaik untuk mencapai hal ini,” kata rektor universitas Christina Paxson.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Saya menghargai upaya tulus dari mahasiswa kami untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah eskalasi lebih lanjut,” katanya.
Mahasiswa Brown juga setuju untuk mengakhiri perkemahannya yang oleh pihan kampus dianggap melanggar kode etik mahasiswa. Namun, mahasiswa yang dituduh terlibat dalam perkemahan tidak akan menghadapi skorsing atau pengusiran.
Sementara mahasiswa yang dituduh melakukan diskriminasi atau pelecehan terhadap teman sekelasnya masih harus diselidiki.
“Pencapaian ini bukanlah akhir dari pekerjaan kami melainkan bahan bakar untuk itu,” kata Brown Divest Coalition, kelompok mahasiswa yang menuntut divestasi. “Kami akan terus berjuang sampai setiap sen yang tersisa divestasi dari pendudukan Israel dan Palestina merdeka.” []
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)