Bogota, MINA – Universitas Columbia telah memberhentikan tiga dekannya dengan tuduhan bahwa mereka bertukar pesan teks “antisemit”— merujuk pada pesan pro-Palestina— selama seminar tentang kehidupan kampus Yahudi pada Mei 2024.
Dalam surat yang dirilis pada Senin (8/7), Presiden Universitas Columbia Nemat Shafik menuduh para dekan “secara mengganggu menyinggung kiasan antisemit kuno.”
“Entah dimaksudkan demikian atau tidak, sentimen-sentimen ini tidak dapat diterima dan sangat meresahkan, serta menunjukkan kurangnya keseriusan terhadap keprihatinan dan pengalaman anggota komunitas Yahudi kami,” kata Shafik, mengutip Middle East Eye, Selasa (9/7).
Penangguhan tersebut dilakukan setelah media berita konservatif, The Washington Free Beacon, membocorkan foto-foto pertukaran teks tiga dekan yang memberikan respon kontra terhadap Zionisme.
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel
Ketiga dekan itu ialah Cristen Kromm, mantan dekan kehidupan mahasiswa sarjana; Matthew Patashnick, mantan dekan asosiasi untuk dukungan mahasiswa dan keluarga; dan Susan Chang-Kim, mantan wakil dekan dan kepala pejabat administrasi.
Pemberhentian sementara para dekan ini merupakan contoh terkini tentang bagaimana kampus-kampus Ivy League telah berupaya membungkam setiap ujaran yang mengkritik Israel atau sekadar menantang pandangan bahwa mahasiswa yang mengungkapkan sentimen pro-Palestina dituduh sebagai antisemitisme.
Akhir tahun lalu, Universitas Columbia bergerak untuk melarang dua kelompok mahasiswa pro-Palestina, cabang mahasiswa Jewish Voice for Peace dan Students for Justice in Palestine.[]
Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah
Mi’raj News Agency (MINA)