Amhest Town, AS, 22 Jumadil Akhir 1438/21 Maret 2017 (MINA) – Tingginya tindakan Islamophobia di Amerika Serikat (AS) cukup mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk dari perguruan tinggi ternama di sana, salah satunya Universitas Massachusetts.
Hari Rabu (21/3), Pusat Multikultural Universitas Massachusetts mengadakan seminar berjudul, “Mengatasi Islamofobia: Menghilangkan Mitos untuk Hadapi Benci dan Diskriminasi” di Cape Cod Lounge.
Direktur Pengembangan Fakultas Interkultural Universitas Massachusetts, Dr. Amer Ahmed, yang juga akan menjadi salah satu pembicara, rencananya akan mengupas tentang Islamofobia dan prasangka insiden 11/9, demikian dilaporkan Harian Universitas, The Massachusetts.
Ketua Panitia Penyelenggara, Oscar Collins mengatakan, “[Dr. Ahmed] sebenarnya telah melakukan ini secara nasional. Hanya berbicara tentang kebangkitan Islamophobia, terutama sejak 9/11, dan isu-isu lain yang signifikan yang memunculkan kekhawatiran. Peristiwa 9/11 dan kemudian peristiwa lain yang terjadi pada bangsa ini telah memicu Islamophobia,” kata Collins.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Collins menuturkan, seminar ini diselenggarakan agar mahasiswa belajar lebih banyak tentang Islam.
“Ini untuk menyoroti apa yang bisa kita lakukan guna menghadapi tantangan Islamophobia yang kita hadapi dalam bulan dan tahun-tahun mendatang,” katanya.
Collins berharap, seminar itu akan membuat orang di AS tidak mudah terlibat ketika mendengar tentang isu-isu yang justru akan berdampak buruk.
“Mudah-mudahan acara ini dapat membantu orang untuk mengatasi berbagai bentuk xenofobia,” kata Collins.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mengomentari iklim politik 2017 di AS, Collins mengatakan, dirinya berpikir bahwa kritikan terhadap pemerintah itu sudah relevan dan itu hanya salah satu aspek bagaimana kebencian meletus di seluruh negeri.
“Muslim diidentifikasi buruk secara kelompok maupun individu. Dan mereka telah menjadi target, jadi saya pikir isangat tepat untuk menyelenggarakan acara ini,” ujarnya.
Pada akhir seminar, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. (T/R09/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)