Riyadh, MINA – Universitas Princess Nora Bint Abdulrahman Riyadh, Arab Saudi, menyelenggarakan konferensi kedokteran, menyoroti profesionalisme, etika dan hukum kedokteran.
Kegiatan bertepatan dengan Pertemuan ke-41 Komite Dekan Fakultas Kedokteran di Arab Saudi di pusat universitas, Rabu, 27 Februari.
Konferensi ini menargetkan para mahasiswa perguruan tinggi kedokteran dan kesehatan di Arab Saudi, untuk membahas banyak topik yang berkontribusi pada masa depan karir profesional dan memperkuat bidang komunikasi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Saudi Gazette melaporkan, upacara pembukaan dihadiri Rektor Dr. Huda Bint Omar al-Wehaibi, dan Dr. Ahmed al-Ghadeer, Wakil Rektor Studi Pascasarjana dan Riset Ilmiah.
Rektor al-Wehaibi dalam pidatonya mengatakan, salah satu poin keunggulan di Universitas Nora adalah program kesehatan di perguruan tinggi dengan hasil luar biasa.
Sementara itu, Wakil Rektor Dr. Al-Ghadeer menyebutkan, peran utama yang dimainkan oleh pemerintah untuk mendukung pemberdayaan perempuan di semua bidang.
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ketua Komite Penyelenggara Konferensi, Dr. Nourah Al-Zamel menjelaskan, bahwa tujuan konferensi adalah untuk membangun jembatan komunikasi antara mahasiswa kedokteran dan dokter magang dengan berbagai pelatihan dan sektor pekerjaan di pasar tenaga kerja.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Pertemuan juga menyoroti berbagai spesialisasi medis dalam aspek dasar dan klinis.
Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas King Abdulaziz dan Ketua Komite Dekan Fakultas Kedokteran di Arab Saudi Dr. Mahmoud Bin Shaheen al-Ahwal mengatakan, acara dianggap sebagai salah satu konferensi penting bagi para praktisi kesehatan dan lulusan kedokteran.
“Konferensi akan menyoroti banyak topik penting yang berkontribusi untuk mencapai Visi Saudi 2030 melalui masyarakatm,” ujarnya.
Konferensi ini diperkaya oleh delapan pembicara di bidang kesehatan dan kedokteran. (T/RS2P1/)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)