SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Universitas Palermo Italia Putuskan Kerja Sama Dengan Israel

Arina Islami - Rabu, 5 Juni 2024 - 12:48 WIB

Rabu, 5 Juni 2024 - 12:48 WIB

0 Views

Roma, MINA – Universitas Palermo pada hari Selasa (4/6) membatalkan skema Erasmus dengan zionis Israel karena serangan zionis di Gaza.

Kantor berita negara Italia, ANSA melaporkan, senat akademik Universitas Palermo mengatakan, kebijakan itu diambil karena “kurangnya jaminan keamanan penting yang akan dihadapi oleh mereka yang terlibat dalam kemitraan kerja sama dalam momen krisis internasional yang sulit ini.”

Perjanjian Erasmus yang dimaksud juga menyangkut universitas-universitas di Aljazair, Georgia, Yordania, Lebanon, Ukraina, Afrika Selatan, dan Tunisia.

Program Erasmus (European Region Action Scheme for the Mobility of University Students) merupakan program pertukaran mahasiswa di Uni Eropa sejak tahun 1987.

Baca Juga: Senator Australia Fatima Diasingkan Usai Dukung Palestina

Program ini merupakan bagian utama dari the EU Lifelong Learning Programme 2007–2013, dan merupakan kerangka kerja operasional dari inisiatif Komisi Eropa untuk pendidikan tinggi.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi Anna Maria Bernini pada Selasa lalu mengecam Universitas Palermo karena memutuskan hubungan dengan peneliti dan universitas Israel terkait agresi di Gaza.

Ia menekankan, keputusan tersebut memang “berada dalam otonomi universitas.”

“Saya menganggapnya sebagai pilihan yang salah, terutama pada saat proses diplomasi politik untuk pencarian perdamaian semakin intensif,” tambahnya, saat berkunjung ke Università Politecnica delle Marche Le Torrette di Ancona.

Baca Juga: Dinilai Tidak Jelas, Rusia Kritik Usulan Genjatan Senjata AS di Gaza

Langkah ini dilakukan setelah serangkaian protes dan aksi boikot di universitas-universitas Italia terhadap institusi-institusi yang memiliki hubungan dengan Israel.

Keputusan Universitas Palermo dalam memutuskan kerja sama Erasmus dengan Israel diambil setelah mahasiswa mendirikan tenda selama 26 hari di kampus tersebut menuntut segera diambilnya kebijakan tersebut. Al Jazeera melaporkan.  []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB: Sudan Berada di Ambang Bencana Kelaparan

Rekomendasi untuk Anda