UNIVERSITAS STRATFORD BERMINAT PELAJARI KULINER INDONESIA

Washington, 23 Rajab 1435/22 Mei 2014 (MINA)- Universitas Stratford, Amerika Serikat  sangat berminat untuk menjalin kerjasama lebih erat dengan pakar kuliner untuk berbagi ilmu di jurusan kuliner, setelah diadakannya presentasi 30 ikon kuliner Indonesia dan pelatihan memasak (coaching clinic) bagi mahasiswa dan pengajar Universitas Stratford di Virginia oleh Chef William Wongso dan tim yang dilaksanakan pada 19 Mei 2014 lalu.

“Kami menghargai waktu dan pengetahuan luar biasa mengenai 30 ikon kuliner Indonesia yang dapat memperluas pemahaman kami terhadap kekayaan budaya kuliner Indonesia, kami siap untuk bekerjasama dalam mengembangkan program kuliner di Universitas kami dengan pengajaran masakan Indonesia”, demikian ucap Mr Jordan Lichman, wakil Direktur Jurusan Kuliner di Universitas Stratford Virginia yang mengikuti dari awal pelatihan memasak 30 ikon kuliner Indonesia tersebut.

Menindaklanjuti hal itu, rencananya Universitas Stratford akan menawarkan program pilihan (elective program) bagi para mahasiswa kulinernya, baik melalui program khusus, seperti Indonesian Cuisine and Culture. Demikian Press Release yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Program tersebut tidak hanya ditujukan untuk mempelajari cara memasak menu Indonesia, tetapi juga sejarah, geografi, budaya yang mendasari ragam masakan Indonesia, teknik dan bahan masakan dari berbagai daerah.

Untuk tahap awal, telah disepakati program pelatihan jangka pendek bagi mahasiswa atau pengajar dalam program training for trainer dan secara bertahap cakupan pelajarannya akan diperluas.

Kegiatan kuliner tersebut diselenggarakan oleh KBRI Washington DC, bekerjasama dengan Kementrian Parenkraf yang mengadakan promsi 30 kuliner Indonesia di luar negeri. Chef William Wongso dan Tim menjadi nara sumber sekaligus instruktur dalam kegiatan workshop dan pelatihan kuliner (coaching clinic) di Universitas Stratford.

Chef William Wongso beserta tim memberikan panduan memasak 5 masakan Indonesia, yaitu Soto Ayam Lamongan, Sate Maranggi, Rendang Padang, Asinan Jakarta dan Nasi Goreng Kampung.

Kegiatan coaching clinic di Universitas Stratford berlangsung intensif dan interaktif, dimana Chef William Wongso dan tim turut memberikan asistensi bagi para murid Universitas Stratford, dimulai dari pengenalan bumbu masakan Indonesia, teknik memasak hingga mengolah masakan sesuai dengan kaidah memasak masakan Indonesia.

Dalam pelatihan tersebut, Chef William Wongso berulang kali menekankan pentingnya pemahaman atas variasi rasa (taste) dan tidak hanya bergantung kepada resep yang diberikan, dimana pemahaman ini akan mendorong kreativitas yang timbul dalam mengolah masakan, termasuk masakan Indonesia yang kaya akan bumbu. 

“Melalui upaya pengenalan langsung ke lembaga pendidikan khusus kuliner seperti di Stratford Universit, maka tidak saja menjadikan ragam kuliner Indonesia semakin dikenal dan digemari di luar negeri, tetapi juga akan semakin dipelajari sebagai bagian dari pengetahuan yang dapat dikembangkan menjadi gaya hidup di kemudian hari. Gilirannya Indonesia dalam kontek luas termasuk makanan, budaya dan produknya akan makin diminati di AS,” kata Dubes Indonesia, Budi Bowoleksono.

Selain di Washington DC, Chef William Wongso dan Tim melakukan serangkaian kegiatan workshop, demo masak, pelatihan/ coaching, serta diskusi dengan berbagai institusi pendidikan kuliner, Wisma Indonesia, KJRI maupun community center di New York dan Houston untuk mengenalkan menu otentik masakan Indonesia tersebut.

Sambutan warga, peminat kuliner, food critics, maupun mahasiswa umumnya sangat memuji upaya promosi kuliner tersebut, dan berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas ke berbagai wilayah maupun industri makanan di luar negeri.(T/Nidiya/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Nidiya Fitriyah

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0