Gaza, MINA – Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan bahwa hampir 300.000 pelajar UNRWA di Jalur Gaza sudah tidak bersekolah selama sembilan bulan, sejak genosida Zionis Israel dimulai pada Oktober 2023.
Dalam unggahannya di X pada Senin (8/7), organisasi kemanusiaan tersebut menambahkan, “Pendidikan merupakan hal yang mendasar bagi UNRWA: dengan lebih dari 700 sekolah di seluruh wilayah, badan tersebut menjangkau ratusan ribu siswa.”
Disebutkan bahwa UNRWA terus menawarkan dukungan psikososial kepada anak-anak.
Zionis Israel kini telah menghancurkan semua universitas di Jalur Gaza dan menargetkan sejumlah sekolah UNRWA dan sekolah lain di daerah kantong tersebut.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Middel East Monitor (MEMO) melaporkan, sekolah-sekolah UNRWA menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina setelah Zionis Israel melancarkan serangan brutal pada Oktober tahun lalu.
“Sejak awal agresi, lebih dari 50 persen instalasi UNRWA telah terkena atau rusak,” ujar Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini.
“Kami telah kehilangan hampir 200 staf dan pekan ini kami menyaksikan serangan tragis lainnya di sekolah UNRWA yang menampung ribuan warga Palestina yang mengungsi,” kata dia.
Selama dua hari berturut-turut, Zionis Israel telah menyerbu sekolah-sekolah yang menampung keluarga-keluarga terlantar, menewaskan sedikitnya 10 orang.[]
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam