Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNRWA: 400.000 Orang Terjebak di Gaza Utara

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 10 Oktober 2024 - 11:03 WIB

Kamis, 10 Oktober 2024 - 11:03 WIB

21 Views

Ilustrasi: Perempuan dan anak-anak di Kota Gaza mulai mengungsi menyusul peringatan Israel akan invasi darat di Gaza utara pada 13 Oktober 2023. (Foto: EFE)

Gaza, MINA- Kepala UNRWA Filippo Lazzarini mengatakan, setidaknya 400.000 warga Palestina terjebak di Gaza utara, saat militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi penduduk di daerah tersebut di tengah serangan darat dan udara yang kembali terjadi.

“Otoritas Israel memaksa orang untuk mengungsi lagi dan lagi, terutama dari Kamp Jabalia. Banyak yang menolak karena mereka tahu betul bahwa tidak ada tempat di Gaza yang aman,” kata Lazzarini di X, Rabu (9/10). Quds News melaporkan.

“Tempat penampungan dan layanan badan PBB tersebut terpaksa ditutup, untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang,” ujar Lazzarini.

Pada Ahad pagi, militer Israel mengatakan pasukannya telah “berhasil” mengepung kamp pengungsi Jabalia dan beroperasi di daerah tersebut, setelah memaksa penduduk untuk pergi lagi selama serangan darat ketiganya terhadap kamp padat penduduk di Gaza Utara sejak melancarkan perang setahun yang lalu.

Baca Juga: Israel Hancurkan Rumah dan Tempat Pengungsian di Gaza Utara

Operasi terakhir terjadi pada bulan Mei, menggusur puluhan ribu orang, menewaskan ratusan orang, dan menyebabkan kerusakan yang meluas.

Tentara Israel meminta warga Palestina di Gaza utara untuk melarikan diri ke “zona aman” yang telah ditentukan di Gaza Selatan dan tengah saat memulai serangan darat baru. Namun, tidak ada tempat di Gaza yang aman bagi warga Palestina, termasuk yang disebut “zona aman”.

Namun, saat beberapa warga Palestina mulai melakukan perjalanan ke selatan, Kementerian Dalam Negeri Gaza meminta penduduk untuk mengabaikan perintah evakuasi Israel.

“Klaim Israel tentang keberadaan zona aman di Gaza Selatan adalah kebohongan karena Israel melakukan kejahatan dan pembantaian di semua wilayah kantong itu,” kata Kementerian dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Israel Tutup Masjid Ibrahimi untuk Perayaan Hari Raya Yahudi

“Kami meminta warga di Gaza Utara untuk mengabaikan ancaman Israel.” Pasukan Israel telah memberlakukan pengepungan penuh di kamp tersebut dan lingkungan sekitar seperti Tal Al-Za’atar, Al-Sikka, Beit Hanoun, dan Beit Lahia.

Tank dan pesawat nirawak telah memblokir jalan-jalan penting, termasuk persimpangan menuju Lapangan Al-Halabi di Jabalia, mengisolasi penduduk yang telah mengalami serangan udara dan tembakan artileri tanpa henti. Beberapa keluarga dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.

Militer Israel mengeluarkan ultimatum kepada administrasi Rumah Sakit Kamel Adwan di Gaza utara, menuntut evakuasi staf dan pasien paling lambat besok. Perintah ini telah memicu seruan mendesak dari pejabat rumah sakit, yang memohon kepada organisasi internasional untuk campur tangan dan menghentikan keputusan berbahaya tersebut. []

 

Baca Juga: Komandan Brigade Lapis Baja Israel Tewas di Utara Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Indonesia
Palestina