Gaza, 17 Rabi’ul Akhir 1437/27 Januari 2015 (MINA) – Satu tahun setelah serangan musim panas Israel ke Gaza 2014 lalu menyebabkan lebih dari 7.000 sisa-sisa bahan peledak perang masih tetap berada di Jalur Gaza yang diblokade, Badan Bantuan dan Kemanusiaan PBB (UNRWA) melaporkan.
Menurut UNRWA, hanya 30 persen dari sisa-sisa bahan peledak telah diidentifikasi dan dibuang, demikian laporan The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (27/1).
UNRWA menjelaskan, sebanyak 70 persen lainnya menimbulkan ancaman bagi penduduk Gaza, terutama anak-anak dan orang dewasa yang bekerja di lahan pertanian.
Menurut laporan UNRWA, sejak awal 2014, 16 orang tewas dan 90 luka-luka termasuk 38 anak-anak karena telah melakukan kontak langsung dengan sisa-sisa bahan peledak.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Kerjasama Pembangunan Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, UNRWA dan Pelayanan Aksi Anti Ranjau Darat PBB (UNMAS) akan melakukan upaya dalam menjamin keselamatan dan risiko dari sisa-sisa bahan peledak tersebut.
Sementara itu, Unit Bahan Peledak di Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, sekitar 40 bom dan roket diperkirakan masih terdapat di rumah-rumah penduduk di Jalur Gaza yang diblokade. (T/P008/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya