Ramallah, MINA – Penasihat media UNRWA, Adnan Abu Hasna memperingatkan bahwa informasi yang beredar luas mengenai volume bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sangat menyesatkan. Ia menegaskan, bantuan yang masuk hanya mencakup sebagian kecil dari kebutuhan dasar lebih dari dua juta penduduk Gaza yang kini menghadapi krisis kelaparan dan keruntuhan sistem kesehatan.
Berbicara dalam wawancara dengan Voice of Palestine Radio dilaporkan WAFA, Ahad (1/6), Abu Hasna mengungkapkan bahwa hanya sekitar 800 truk bantuan yang berhasil masuk ke Gaza dalam 17 hari terakhir, yang berarti hanya 9 persen dari kebutuhan minimum yang berhasil dipenuhi.
“Ini adalah bab tergelap dalam sejarah hidup rakyat GazaTingkat kelaparan dan malnutrisi meningkat cepat, sementara rumah sakit kolaps dan air tercemar di mana-mana,” katanya.
Abu Hasna juga menyoroti upaya Israel yang terus berlangsung untuk membongkar sistem bantuan yang dijalankan oleh UNRWA, dan menggantinya dengan sistem alternatif yang dinilainya tidak memiliki kapasitas dan infrastruktur memadai.
Baca Juga: Hamas Sebut Mekanisme Distribusi Bantuan Israel-Amerika adalah Perangkap Maut
Sebelum serangan besar-besaran Israel, UNRWA mampu menyalurkan bantuan melalui lebih dari 400 titik distribusi, tetapi kini hanya tersedia tiga hingga empat titik yang masih berfungsi, membuat distribusi bantuan menjadi hampir mustahil dilakukan secara efektif.
Komentar UNRWA itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas kondisi kemanusiaan di Gaza, yang sejak Oktober 2023 berada di bawah blokade ketat dan serangan militer Israel. Badan-badan PBB sebelumnya telah memperingatkan tentang risiko kelaparan massal, penyebaran penyakit, serta runtuhnya layanan publik di seluruh wilayah tersebut.
Abu Hasna menegaskan bahwa menyebarkan narasi seolah-olah bantuan telah mencukupi hanya akan membahayakan nyawa warga Gaza, karena bisa meredam respons internasional yang seharusnya lebih kuat dan mendesak.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Culik Puluhan Warga Palestina di Tepi Barat, Al-Aqsa Masih Ditutup