Kairo, 16 Dzulhijjah 1435 H/10 Oktober 2014 M (MINA) – Badan Bantuan dan Pemberdayaan Pengungsi Palestina di Timur Tengah (UNRWA), Kamis, membuat permohonan keuangan untuk rekonstruksi Gaza menjelang konferensi donor pada 12 Oktober mendatang di Kairo.
“Ini adalah permintaan bantuan terbesar dalam 64 tahun terakhir,” kata juru bicara UNRWA, Christopher Gunness, sebagaimana kantor berita Naharnet dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Jum’at.
Dia melanjutkan, UNRWA meminta AS $ 1,6 miliar guna merehabilitasi jalur Gaza yang hancur akibat serangkaian serangan militer Israel selama 50 hari beberapa waktu lalu.”Kami meminta AS $ 1,6 miliar di Kairo, ini belum pernah terjadi sebelumnya,”katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, hampir setengah dari bantuan itu akan digunakan untuk membangun kembali rumah yang rusak selama 50 hari perang pada Juli dan Agustus lalu, dan sisanya untuk kebutuhan lainnnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“UNRWA telah menyusun rencana darurat pasca-perang dalam dokumen 15-halaman. Kami memprioritaskan rekonstruksi perumahan, rekonstruksi fasilitas UNRWA yang rusak saat agresi militer Israel dan fasilitas kesehatan, termasuk menyediakan air minum yang bersih,”katanya.
Konflik antara Israel dan Hamas yang berakhir pada tanggal 26 Agustus lalu, menewaskan hampir 2.200 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan 73 orang di pihak Israel, sebagian besar tentara.
Agresi Israel telah menghancurkan puluhan ribu rumah, infrastruktur utama, dan sekitar 100.000 warga Gaza kehilangan tempat tinggal.
Sementara itu, konferensi donor di Kairo akan dihadiri oleh sekutu dekat Israel, Amerika Serikat dan negara anggota Uni Eropa, serta negara-negara Arab dan berbagai organisasi moneter dan kemanusiaan lainnya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sebelumnya, Pemerintah Otoritas Palestina (PA) telah meminta lebih dari AS $ 4 miliar untuk membangun kembali wilayah Gaza, yang merupakan daerah tempat tinggal bagi 1,7 juta orang.
Masyarakat internasional mendesak Israel mencabut blokade di Gaza yang memungkinkan bahan bangunan masuk untuk rekonstruksi, memperingatkan jika pembatasan masih diberlakukan, rekontruksi itu akan hampir mustahil dilakukan.
Di pihak Israel menyatakan kekhawatirannya, baja dan beton itu akan digunakan Mujahidin Gaza untuk membuat senjata dan membuat terowongan ke dalam wilayah Israel. (T/P011/P2)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)