Gaza, MINA – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, distribusi makanan di kota Rafah, selatan Gaza tertunda karena kurangnya pasokan dan ketidakamanan di kota padat penduduk itu.
Pusat distribusi UNRWA dan Pusat Program Pangan Dunia (WFP), keduanya berada di Rafah, tidak dapat diakses karena operasi militer Zionis sedang berlangsung. Kata UNRWA dalam postingan di platform media sosial X, Rabu (22/5).
Berdasarkan laporan Al Jazeera, hanya 7 dari 24 pusat kesehatan yang beroperasi. Mereka juga mengatakan, belum menerima pasokan medis dalam 10 hari terakhir, sebab penutupan dan gangguan di dua pintu perlintasan Rafah dan Karem Abu Salem.
Pasukan Zionis juga melancarkan serangan baru di Gaza tengah, membombardir kota-kota di utara wilayah kantong Palestina.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Pasukan Zionis mengatakan, pihaknya bermaksud memperluas operasi di Rafah, meskipun ada peringatan AS mengenai risiko jatuhnya korban massal di kota selatan tersebut.
Serangan Zionis di tepi selatan dan utara Jalur Gaza pada bulan ini telah menyebabkan eksodus baru ratusan ribu orang dari rumah mereka. Pasukan juga sangat membatasi aliran bantuan kemanusiaan, sehingga meningkatkan risiko kelaparan.
Sejak Oktober 2023, pasukan Zionis melancarkan agresi ke Palestina. Mereka menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.
Agresi Zionis juga menyebabkan lebih dari 35.000 orang di Palestina meninggal, sebagian besar anak-anak dan perempuan. []
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida