Jenewa, MINA – Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengungkapkan pada Senin (30/9) bahwa badan PBB tersebut menghadapi krisis pendanaan untuk tahun mendatang.
Pada jumpa pers di Jenewa, Lazzarini mengumumkan bahwa UNRWA kekurangan $80 juta dalam anggarannya mulai sekarang hingga akhir tahun, mengutip kantor berita Anadolu.
“Prakiraan untuk tahun 2025 sangat tidak pasti, tampak agak suram, karena sejumlah donor telah mengindikasikan bahwa mereka akan memasuki anggaran penghematan mulai tahun 2025,” kata Lazzarini.
Lazzarini mendesak negara-negara anggota PBB untuk melawan serangan terhadap reputasi badan tersebut.
Baca Juga: Setahun Genosida di Gaza, Justin Bieber Pakai Kefiyeh Palestina
Pejabat PBB itu menyebut, agresi Israel yang berlangsung hampir satu tahun di Jalur Gaza sebagai mimpi buruk yang tak berujung.
“Gaza telah menjadi wilayah tidak layak huni, penduduknya menghadapi penyakit, kematian, dan kelaparan setiap hari,” kantor berita resmi Palestina WAFA mengutip pernyataan Lazzarini.
“Masyarakat Gaza terjebak di situasi yang memaksa mereka terus berpindah-pindah untuk mencari keselamatan yang tidak pernah mereka temukan,” tambahnya.
Lazzarini mengumumkan bahwa 620.000 anak tinggal di antara reruntuhan rumah yang hancur di Gaza.
Baca Juga: Connie Bakrie Soroti Impunitas Israel, Bandingkan dengan Rusia
Komisaris Jenderal tersebut mengungkapkan bahwa selama pertemuannya di New York dan Jenewa, ia meminta negara-negara anggota PBB untuk menjadikan pendidikan sebagai “prioritas kolektif yang melampaui kegiatan penyelamatan nyawa.”
Mengenai perkembangan di Lebanon, komisaris jenderal mengungkapkan bahwa UNRWA telah menampung 3.500 warga Palestina, Lebanon, dan Suriah di tempat penampungannya di sembilan lokasi.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Massa Pro-Palestina di Washington Tuntut AS Hentikan Dukungan