Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNRWA: Israel Gunakan Bantuan sebagai Alat Tawar dan Senjata Perang di Gaza

Rudi Hendrik Editor : Ali Farkhan Tsani - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan udara Israel terhadap tenda-tenda yang melindungi warga sipil yang mengungsi di Khan Younis, Gaza, pada 17 April 2025. [Ali Jadallah/Anadolu]

Amman, MINA – Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menuduh Israel menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai “alat tawar-menawar” dan “senjata perang” di Jalur Gaza.

Strategi kejam itu menjadikan dua juta warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sebagai sasaran hukuman kolektif. WAFA melaporkan.

UNRWA menyerukan pencabutan blokade terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza yang telah berlangsung selama 50 hari.

Dalam sebuah unggahan di X pada Selasa (22/4), unrwa/">Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengecam situasi di Gaza.

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza, 51.266 Syahid per 22 April

“Berapa lama lagi kata-kata kutukan kosong akan berubah menjadi tindakan untuk mencabut blokade, melanjutkan gencatan senjata, dan menyelamatkan umat manusia yang tersisa?”

“Lima puluh hari telah berlalu sejak otoritas Israel memberlakukan blokade di Gaza. Kelaparan menyebar dan memburuk. Kelaparan itu disengaja dan dibuat oleh manusia. Gaza telah menjadi tanah keputusasaan,” tambahnya.

Ia menunjukkan bahwa “pada saat yang sama, organisasi-organisasi kemanusiaan telah menyiapkan bantuan untuk memasuki Gaza, termasuk hampir 3.000 truk bantuan UNRWA yang menyelamatkan nyawa.”

Pejabat PBB tersebut memperingatkan bahwa “persediaan penting bagi orang-orang yang membutuhkan sudah mendekati tanggal kedaluwarsa.” []

Baca Juga: OCHA: Sudah 50 Hari Pendudukan Cegah Masuknya Pasokan ke Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda