Tepi Barat, MINA – UNRWA mengatakan jumlah warga Palestina yang telah diungsikan Israel di Tepi Barat yang diduduki, sejak dimulainya operasi militer berskala besar, telah mencapai 40.000 pengungsi.
“Pengungsian paksa masyarakat Palestina di Tepi Barat utara meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan,” UNRWA memperingatkan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (10/2). Palinfo melaporkan.
“Sejak dimulainya operasi ‘Tembok Besi’ oleh pasukan Israel pada tanggal 21 Januari, beberapa kamp pengungsi hampir dikosongkan dari penghuninya. Operasi tersebut, yang berlangsung selama hampir tiga pekan, sekarang menjadi yang terpanjang di Tepi Barat sejak intifada kedua,” UNRWA menjelaskan.
“Dimulai di kamp Jenin, operasi tersebut telah meluas ke kamp pengungsi Tulkarem, Nur Shams, dan El Fari’ah dan menyebabkan pengungsian 40.000 Pengungsi Palestina,” kata UNRWA.
Baca Juga: Israel Terus Langgar Gencatan Senjata, Hamas Tunda Pembebasan Tawanan Israel
“Kamp Jenin kosong saat ini, membangkitkan kenangan akan intifada kedua. Pemandangan ini akan terulang di kamp-kamp lain,” tambah UNRWA.
“Pemindahan paksa di Tepi Barat yang diduduki adalah hasil dari lingkungan yang semakin berbahaya dan koersif. Penggunaan serangan udara, buldoser lapis baja, peledakan terkendali, dan persenjataan canggih oleh Pasukan Israel telah menjadi hal yang biasa dampak perang di Gaza,” ujar UNRWA.
Badan PBB itu juga mengatakan, operasi keamanan Otoritas Palestina di kamp pengungsi Jenin, yang dimulai sebelum serangan Israel, “semakin memperburuk pemindahan dari kamp Jenin.”
Pada hari Ahad, Israel memperluas serangannya ke kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem, menggusur puluhan keluarga dari rumah mereka.
Baca Juga: Ini Tiga Kasus Korupsi Besar Netanyahu
Tentara Israel memulai serangan mereka dengan melepaskan tembakan ke sebuah mobil warga Palestina yang meninggalkan kamp pengungsi Nur Shams, menewaskan seorang wanita hamil dan anaknya yang belum lahir, sementara suaminya yang sedang mengemudi terluka parah.
Sejak operasi militer berskala besar saat ini dimulai, tentara pendudukan Israel telah meningkatkan serangannya, membunuh dan menculik warga sipil Palestina serta menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur sipil, terutama di kamp pengungsi Tepi Barat utara.
Pekan lalu, pasukan Israel meledakkan sedikitnya 20 gedung apartemen di kamp pengungsi Jenin, salah satu pembongkaran tunggal terbesar di Tepi Barat dalam beberapa tahun. Penduduk setempat dan sumber media membandingkan dampak penghancuran tersebut dengan strategi “sabuk api” yang dilakukan Israel di Gaza, yang melibatkan pemboman terkonsentrasi dan berulang-ulang di area kecil yang menghancurkan seluruh blok permukiman.
Tentara Israel juga memperluas agresi militernya ke Lembah Yordan utara, menutup kota Tamun dan secara paksa menggusur penduduknya. []
Baca Juga: Sidang Kasus Korupsi Netanyahu Kembali Digelar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania Kirim Sekitar 4.000 Tenda ke Gaza