Yarmuk, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyebutkan, bahwa kondisi kamp pengungsian Yarmuk di selatan Damaskus lebih buruk dari sebelumnya.
Dalam keterangan persnya pada Senin (6/4) kemarin, UNRWA mengatakan, kondisi di Kamp Yarmuk lebih buruk dari sebelum terjadinya perang di dalam Kamp. Ia menyerukan semua kelompok bersenjata untuk menghentikan aksinya yang mengancam warga sipil dan segera menarik diri dari wilayah sipil.
UNRWA minta semua pihak komitmen dengan UU internasional terkait perlindungan terhadap warga sipil. Selain memberikan kesempatan pada tim kemanusiaan memberikan bantuanya kepada warga yang sangat membutuhkan, demikian The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Selain itu, UNRWA juga menyerukan pihak-pihak terkait segera bertindak menggunakan otoritasnya untuk menghentikan perang di Kamp Yarmuk, demi melindungi warga sipil dan meringankan penderitaan mereka di dalam kamp.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sejak awal April, kelompok bersenjata ISIS menyerang kamp Yarmuk dan membuat wilayah pengungsian yang dihuni 18 ribu warga Palestina menjadi terisolasi. Warga Yarmuk belum pernah terancam sedemikian rupa sebelum datangnya ISIS. Semua orang, di Yarmuk termasuk anak-anak, wanita, orang tua atau siapa saja sama terancam. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza