Jenewa, MINA – Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengonfirmasi bahwa lebih dari 2,1 juta orang terjebak di Jalur Gaza dan menjadi sasaran pemboman dan kelaparan.
UNRWA menyerukan gencatan senjata baru di Jalur Gaza dan pencabutan blokade, menuntut pembukaan kembali penyeberangan untuk memungkinkan masuknya bantuan lebih lanjut. Quds Press melaporkan, Sabtu (19/4).
Badan PBB itu menambahkan bahwa makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan perlengkapan tenda masih menumpuk di penyeberangan, karena otoritas Israel telah memblokir pintu masuk mereka selama tujuh pekan.
Badan tersebut menekankan bahwa Israel terus mencegah masuknya bantuan kemanusiaan, pasokan medis dan komersial, makanan, vaksin anak-anak, dan bahan bakar ke Jalur Gaza selama lebih dari tujuh pekan.
Baca Juga: Memasak adalah Keteguhan di Gaza
Pada dini hari tanggal 18 Maret 2025, pendudukan Israel melanjutkan agresinya dan memperketat pengepungan di Jalur Gaza, setelah jeda dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.
Pendudukan Israel melanggar ketentuan perjanjian tersebut selama masa gencatan senjata. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ribu Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa