Jenewa, MINA – Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Pierre Krähenbühl, mengajukan permohonan dana sebesar 1,2 miliar Dolar AS untuk layanan dan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan 5,4 juta jiwa pengungsi Palestina di berbagai negaradi Timur Tengah.
Menurut keteragan tertulis UNRWA pada Selasa (29/1), ini adalah jumlah yang dibutuhkan untuk menjaga operasi UNRWA di tingkat yang sama seperti tahun 2018, demikian Wafa melaporkan yang dikutip MINA.
“Anggaran baru sangat penting untuk menjaga layanan utama oleh UNRWA di beberapa daerah paling sulit dan terpolarisasi di Timur Tengah,” kata Krähenbühl.
Krähenbühl mengatakan, yang dipertaruhkan adalah martabat dan hak-hak para pengungsi Palestina, khususnya hak atas pendidikan bagi sekitar 535.000 anak perempuan dan laki-laki serta stabilitas regional.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Diperlukan sekitar 750 juta Dolar AS untuk melanjutkan kegiatan inti UNRWA, termasuk pendidikan, kesehatan, bantuan dan layanan sosial,” katanya.
Lebih lanjut, Krähenbühl menjelaskan 138 juta Dolar AS akan diberikan ke Jalur Gaza yang diblokade dan Tepi Barat yang diduduki (termasuk Yerusalem Timur), serta tambahan 277 juta Dolar AS diperlukan untuk menangani pengungsi di daerah konflik Suriah.
Pada 2019, para pengungsi Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, Gaza, Yordania, Lebanon dan Suriah, akan terus menghadapi berbagai tantangan pembangunan manusia dan tantangan perlindungan yang menakutkan. Hal itu disebabkan pendudukan Israel yang berkelanjutan di wilayah Palestina dan blokade Gaza secara dramatis berdampak pada kehidupan para pengungsi Palestina.
Selain itu, Krähenbühl juga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada negara-negara, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan individu yang turut memberikan kontribusinya dalam membantu UNRWA.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Ketika kami menghadapi tantangan keuangan yang paling berat dalam sejarah, kami dapat melihat sejauh mana kemurahan hati para pemerintah, LSM, masyarakat sipil dan individu yang memberikan bantuannya untuk menutupi kekurangan dana anggaran UNRWA. Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus untuk komitmen dan solidaritas yang patut dicontoh ini,” ujarnya.
Didirikan pada tahun 1949, UNRWA memberikan bantuan penting bagi para pengungsi Palestina di Jalur Gaza yang diblokade, Tepi Barat yang diduduki Israel, Yordania, Lebanon dan Suriah. Amerika Serikat secara drastis telah menguranig bantuan pada lembaga ini sejak tahun lalu. (T/Ais/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam