Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNRWA MINTA REZIM ASSAD HENTIKAN GEMPURAN DI KAMP YARMOUK

Rendi Setiawan - Ahad, 3 Mei 2015 - 17:36 WIB

Ahad, 3 Mei 2015 - 17:36 WIB

416 Views

(Foto: PIC)

(Foto: PIC)

Yarmouk, 14 Rajab 1436/3 Mei 2015 (MINA) – Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyerukan rezim Assad untuk menghentikan gempuran ke Kamp Yarmouk dengan bom-bom drum.

UNRWA juga meminta warga sipil di kamp pengungsi Yarmuk, Damaskus, dilindungi.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (2/5) malam, UNRWA mengungkapkan kecemasannya atas keselamatan para pengungsi Palestina di kamp pengungsi Yarmuk, akibat penggunaan senjata berat dan berlanjutnya serangan udara.

UNRWA menyerukan kepada pemerintah Suriah supaya berhenti menggunakan senjata peledak di kawasan padat penduduk dan menghentikan segala tindakan yang mengancam nyawa warga sipil dalam bahaya.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Lebih lanjut, UNRWA menyerukan semua pihak bersenjata yang aktif di Suriah untuk melindung warga sipil sesuai dengan hukum internasional, demikian The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Para aktivis media di kamp pengungsi Yarmuk mengatakan, pesawat-pesawat tempur militer rezim Assad dari waktu ke waktu menjatuhkan bom-bom drum ke kamp pengungsi. Hal ini mengakibatkan bertambah buruknya situasi kemanusiaan para pengungsi di kamp.

Pada awal April lalu, kelompok bersenjata ISIS memasuki kamp pengungsi Yarmuk dan mengakibatkan terjadinya konforntasi senjata dengan kelompok yang ada di dalam kamp pengungsi bernama Brigade Akhnaf Bait Al Maqdis.

UNRWA mengatakan, pihaknya tidak mampu memberikan bantuan kepada warga kamp pengungsi Yarmuk, di tengah-tengah berlanjutnya konfrontasi senjata antara kelompok-kelompok bersenjata di dalam kamp pengungsi.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Sebelum revolusi Suriah yang dimulai pada 2011 lalu, setengah juta orang Palestina tinggal di kamp pengungsi Yarmuk. Setelah mengalami blokade dan serangan setiap hari, tidak kurang dari 185 ribu warga meninggalkan kamp pengungsi ke wilayah lainnya di dalam Suriah dan yang lain ke negara-negara tetangga.

Memasuki tahun kelima konflik Suriah, sekitar 200 ribu orang tewas menurut data PBB dan lebih dari 300 ribu orang tewas menurut sumber oposisi Suriah, di samping lebih dari 10 juta warga menjadi pengungsi di dalam dan di luar negeri. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda