New York, MINA ― Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Senin (6/5) menyatakan prihatin mengenai potensi serangan Israel di Rafah, dan tindakan tersebut akan mengakibatkan peningkatan penderitaan dan kematian warga sipil.
“Serangan Israel di Rafah akan berarti lebih banyak penderitaan dan kematian warga sipil,” tulis UNRWA di X. “Konsekuensinya akan sangat buruk bagi 1,4 juta orang,” tambahnya.
Menanggapi situasi yang meningkat, UNRWA menekankan komitmennya mempertahankan kehadirannya di Rafah selama mungkin, Anadolu melaporkan.
“UNRWA tidak melakukan evakuasi: UNRWA akan mempertahankan kehadirannya di Rafah selama mungkin dan akan terus memberikan bantuan menyelamatkan nyawa manusia,” katanya.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Tentara Zionis Israel pada Senin )6/5) pagi ini mengeluarkan perintah evakuasi mendesak kepada warga Palestina dan yang mengungsi di beberapa wilayah Rafah timur, mendesak segera pindah ke kota al-Mawasi.
Menurut Radio Angkatan Darat, keputusan untuk mengevakuasi warga dari Rafah timur diambil pada pekan malam dalam sidang Kabinet. Dikatakan bahwa sekitar 100.000 warga sipil diyakini berada di daerah tersebut akan dievakuasi.
Rafah adalah rumah bagi 1,4 juta pengungsi Palestina yang mengungsi dari perang yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang merenggut sekitar 1.200 nyawa.
Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 34.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, selain menyebabkan bencana kemanusiaan.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Hampir tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85% penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.
Zionis Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari mengatakan “masuk akal” bahwa Israel melakukan genosida di Gaza dan memerintahkan Tel Aviv menghentikan tindakan tersebut dan mengambil tindakan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Palestina.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam