Ramallah, MINA – Adam Bouloukos, Direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Tepi Barat, pada hari Sabtu (25/11) mengatakan, tentara Israel mengendalikan setiap bagian Tepi Barat dan kekerasan pemukim terhadap penduduk setempat telah meningkat selama sebulan terakhir, sehingga berdampak pada populasi penduduk.
“Kenyataannya adalah tidak ada bagian di Tepi Barat yang tidak disentuh dan dikendalikan oleh Israel,” kata Bouloukos dalam pernyataan yang diposting di platform media sosial, X. Anadolu melaporkan.
Secara terpisah, dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran internasional Turki, TRT World, ia mengatakan “kekerasan pemukim dan serangan militer Israel telah meningkat pesat selama sebulan terakhir dan hampir terjadi lockdown total di Tepi Barat.”
”Pendudukan berarti setiap kehidupan, setiap transaksi harian setiap individu di Tepi Barat terkena dampaknya,” tambahnya.
Baca Juga: Rabi Yahudi Seru Warga Israel Tidak Gabung Tentara
Ketika jeda kemanusiaan di Jalur Gaza mulai berlaku pada Jumat pagi, tentara Israel terus melakukan penggerebekan dan penangkapan di berbagai kota besar dan kecil di Tepi Barat yang diduduki.
Israel dan Hamas menukar 24 warga Israel dan warga asing dengan 39 warga Palestina dari penjara-penjara Israel pada hari Jumat, hari pertama dari jeda kemanusiaan selama empat hari.
Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas bulan lalu.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Sejak itu, serangan ini telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut. Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid