Beirut, 27 Muharram 1436 H/20 November 2014 M (MINA) – Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menandatangani perjanjian yang akan memastikan bahwa bantuan ICRC musim dingin akan mencapai pengungsi Palestina yang tinggal di daerah terdingin Lebanon.
Pengungsi Palestina yang berasal dari Suriah akan menghadapi kondisi musim dingin yang keras di utara lembah Bekaa, Lebanon, di mana seluruh keluarga pengungsi tidak memiliki perlengkapan untuk bertahan hidup. United Nations Relief And Works Agency (UNRWA) melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (20/11).
Ketua delegasi ICRC di Lebanon, Fabrizzio Carboni mengatakan, dua ribu lebih pengungsi Palestina tinggal daerah lembah Bekaa, tempat ini dikenal sangat ekstrim untuk didiami, tidak ada fasilitas yang memadai di daerah itu.
“Sekitar 2.000 keluarga Palestina hidup dalam kondisi yang sangat mengerikan, sering di tempat penampungan yang belum memilik fasilitas yang memadai, apalagi untuk menghadapi musim dingin,” jelasnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Lebih lanjut, ia mengatakan, keterbatasan akses mereka untuk pelayanan publik dan peluang kerja membuat mereka sangat tergantung pada bantuan masyarakat dan tuan rumah, sehingga diputuskan minta bantuan UNRWA.
“Oleh karena itu, ICRC telah memutuskan untuk membuat perjanjian yang mendesak dengan UNRWA guna mengamankan bantuan yang banyak dibutuhkan pengungsi rentan di wilayah Bekaa dan daerah lainnya yang lebih tinggi dari 500 meter di atas permukaan laut,” kata Carboni.
Sementara itu, Direktur UNRWA di Lebanon, Heli Uusikyla menyambut baik kerja sama lanjutan antara ICRC dan UNRWA itu serta menyatakan pentingnya perjanjian yang mendesak ini.
Ia juga akan memastikan, pengungsi Palestina dari Suriah akan menerima bantuan yang dibutuhkan selama bulan-bulan musim dingin mendatang.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Bantuan musim dingin akan diberikan dalam bentuk uang tunai, yang diharapkan dapat digunakan membeli bahan bakar untuk pemanas.
Ia berharap, pengungsi Palestina akan bebas untuk berinvestasi sesuai dengan prioritas mereka. Uang tunai akan diberikan melalui kartu ATM UNRWA yang berlaku untuk jangka waktu lima bulan.
ICRC telah hadir di Lebanon sejak 1967 silam untuk membantu para pengungsi dari Suriah akibat konflik yang terus berlangsung di sana dan mendukung operasi bantuan ICRC lainnya yang sedang dilakukan di bawah mandat kemanusiaan yang tidak memihak.
Sementara UNRWA adalah badan PBB yang didirikan Majelis Umum pada 1949 dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada sekitar lima juta pengungsi Palestina yang terdaftar, di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Bantuan ini bertujuan untuk mencapai potensi penuh para pengungsi dalam pembangunan manusia, sambil menunggu penyelesaian yang adil dalam masalah Palestina.
Layanan UNRWA meliputi pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, infrastruktur kamp pengungsi dan perbaikan serta keuangan mikro. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon