
Al-Aqsha
(Foto : World Bulletin)" width="406" height="270" /> Masjid Al-Aqsha (Foto : World Bulletin)Al-Quds, 9 Muharam 1437/22 Oktober 2015 (MINA) – Kepolisian Israel menyatakan telah mencabut pembatasan usia jamaah untuk beribadah di Al-Quds kompleks Al-Aqsha Timur pada Jumat (23/10), untuk pertama kalinya dalam dua bulan ini.
Pembatasan jamaah laki-laki telah diberlakukan setiap hari Jumat sejak pertengahan September lalu akibat merebaknya bentrokan yang berulang kali terjadi antara demonstran Palestina dan polisi Israel di lokasi bergolak itu.
“Untuk saat ini, tidak ada batasan usia, ” ujar juru bicara kepolisian Israel dalam sebuah pernyataan. Demikian World Bulletin melaporkan dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA), Jumat (23/10).
Pembatasan dimaksud hanya laki-laki dan selama ini dilakukan atas batas-batas usia tertentu yang berubah-ubah seperti sampai umur 40, 45, atau 50, tergantung pada keputusan yang diambil.
Baca Juga: Pejuang Palestina Serang Tentara Zionis, 1 Tewas, 2 Terluka
Al-Quds dirampas Israel selama Perang Enam Hari 1967, dan kemudian dianeksasi dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui dunia internasional, dan saat ini dikelola oleh sebuah yayasan Islam di bawah naungan Jordania.Namun Israel mengendalikan akses ke sana.
Kompleks ini juga merupakan situs suci bagi orang Yahudi yang menyebutnya Temple Mount.
Namun di bawah aturan lama yang mengatur situs, orang-orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi tetapi tidak berdoa.
Bentrokan meledak selama serangkaian libur keagamaan Yahudi di September karena peningkatan kunjungan Yahudi menimbulkan kekhawatiran di kalangan umat Islam bahwa Israel berencana untuk mengubah aturan guna akhirnya menguasai secara penuh.
Baca Juga: Rumah sakit di Gaza Lumpuh Akibat Krisis Bahan Bakar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan berulang kali bahwa tidak ada rencana seperti itu, seperti yang ia tegaskan kembali dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Berlin, Kamis.
Pembicaraan atas inisitif Kerry itu adalah bagian dari usaha diplomatik AS yang bertujuan meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina yang telah menyebabkan gejolak dan menimbulkan banyak korban jiwa di kedua fihak sejak awal bulan ini.
Sejak 1 Oktober, setidaknya 49 warga Palestina, seorang Arab Israel dan delapan warga Israel telah tewas dalam bentrokan itu.
Seorang Yahudi Israel dan seorang Yahudi asal Eritrea juga tewas akibat peluru Israel karena kelitu menduga keduanya sebagai pejuang Palestina. yang akan menyerang polisi Israel. (T/P002/P2)
Baca Juga: Kementerian Gaza: Pasukan Israel Gali Kuburan dan Curi Jenazah Warga Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: 50 Ribu Jamaah Shalat Jumat di Al-Aqsa Meski Pembatasan Ketat Pasukan Israel