Jakarta, MINA – Universitas Pertamina menyelenggarakan Indonesia International Education and Training Expo (IIETE) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, tanggal 14-17 Februari 2019.
Expo universitas kepunyaan badan usaha milik negara Pertamina itu menampilkan sejumlah peralatan praktikum yang digunakan dalam pembelajaran sehari-hari, diantaranya: Drilling Mud Tool Box untuk Program Studi Teknik Perminyakan; Ground Penetrating Radar (GPR) untuk Program Studi Teknik Geofisika; sampel batuan dan fosil serta Mikroskop Geologi untuk Program Studi Teknik Geologi; Spektrofotometer untuk Program Studi Kimia; Turbidity Meter dan Jar Test untuk Program Studi Teknik Lingkungan; Distilasi dan Soxhlet untuk Program Studi Teknik Kimia; Suspended Beam Apparatus untuk Program Studi Teknik Mesin; Kamera dan Teleprompter untuk Program Studi Komunikasi; dan peralatan lain dari program studi lainnya
Rektor Universitas Pertamina Prof. Akhmaloka mengatakan, Perguruan Tinggi harus memiliki peran strategis dalam pengembangan keilmuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Demikian keterangan yang diterima MINA, Ahad (17/2).
Oleh karenanya, lanjutnya, Perguruan Tinggi senantiasa dituntut untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, salah satunya memfasilitasi para peserta didik dengan pemenuhan sarana dan pasarana pendidikan.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menurutnya hal tersebut bertujuan untuk menjawab tuntutan masyarakat agar perguruan tinggi mampu berkontribusi positif dalam rangka menghasilkan sumbangsih untuk membangun bangsa dan negara.
“Pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi secara progresif di masyarakat menuntut perguruan tinggi untuk dapat beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan guna menghadapi berbagai tantangan di masa depan dalam menghasilkan karya-karya yang kreatif, inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Akhmaloka.
Ia menjelaskan, salah satu sarana penunjang pembelajaran yang dibutuhkan dalam mengembangkan keilmuan adalah melalui laboratorium, yang memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian dan menghasilkan penemuan baru sesuai dengan bidang keilmuan di masing-masing program studi.
“Laboratorium juga dapat digunakan sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat yang berperan sebagai wahana pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi agar masyarakat dapat memanfaatkan produk-produk dari hasil penelitian,” ujarnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Terdapat 15 program studi di Universitas Pertamina, yakni : Teknik Perminyakan, Teknik Geologi, Teknik Geofisika, Teknik Kimia, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Logistik, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Ilmu Komputer, Kimia, Hubungan Internasional, Komunikasi, Manajemen dan Ekonomi, yang kesemuanya telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran.
Akhmaloka berharap penggunaan sarana dan prasarana tersebut dapat membantu proses pengembangan keilmuan berbasis penelitian di Universitas Pertamina.
“Sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran yang salah satunya adalah laboratorium, digunakan untuk memaksimalkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” katanya. (R/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September