Palembang, 3 Dzulhijjah 1436/17 September 2015 (MINA) – Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) menyelenggarakan kegiatan Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (FKKLN) bertema “UKM Menembus Pasar Dunia: Strategi dan Diplomasi Ekonomi Kerakyatan”, pada Rabu (16/9) di Universitas Sriwijaya.
FKKLN itu bertujuan untuk mendapatkan masukan bagi penyusunan strategi yang tepat dalam mencapai target diplomasi ekonomi Indonesia terutama dalam memanfaatkan potensi UKM dalam menembus pasar dunia.
Selain itu, FKKLN juga ditujukan untuk membangun sinergi semua pemangku kepentingan terkait guna meningkatkan diplomasi ekonomi secara maksimal, demikian keterangan pers resmi Kementerian luar Negeri (Kemlu) yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Plt. Kepala Pusat Pengakajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa (P3K2 Amerop), Leonard F. Hutabarat, yang membacakan sambutan sebagai pembicara utama dari Plt. Kepala BPPK Kemlu menyampaikan Diplomasi Indonesia adalah diplomasi yang mengutamakan “wong cilik,” diplomasi untuk rakyat yang terkoneksi dan memberi manfaat langsung bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Untuk mencapai hal tersebut, salah satu langkah yang diambil Kemlu dalam meningkatkan diplomasi ekonomi adalah melalui Satgas Penguatan Diplomasi Ekonomi yang menjalankan fungsi koordinasi dan fasilitasi serta memberikan segala dukungan terkait pencapaian target diplomasi ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Dengan semangat intergrasi lokal dan koneksi internasional, Kemlu terus meningkatkan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memanfatkan peluang pasar potensial di beberapa negara seperti Chili dan Peru di Amerika Selatan; Ghana dan Kenya di Afrika; dan Vietnam dan Filipina di Asia Tenggara sekaligus memaksimalkan pasar tradisional yang dimiliki Indonesia seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Cina.
Dalam hal ini, UKM sebagai salah satu penopang perekonomian nasional dapat digiatkan dalam menembus pasar-pasar luar negeri tersebut.
Leonard menyampaikan prioritas Menteri Luar Negeri RI saat ini adalah diplomasi RI yang mengedepankan kepentingan rakyat melalui diplomasi ekonomi guna mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Perumusan strategi besar diplomasi ekonomi yang lebih terstruktur dan terarah sebagai instrumen kebijakan luar negeri diharapkan dapat menghadapi gejolak ekonomi global serta dapat memanfaatkan berbagai peluang terutama dalam menembus pasar internasional.
Sejalan dengan ekspor, diplomasi ekonomi mengupayakan masuknya investasi dan wisatawan asing guna mencapai target perdagangan, investasi dan pariwisata sesuai pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2015-2019.(T/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon