Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya Penanganan Darurat Pascabanjir Bandang Nagekeo Masih Berlangsung

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 56 detik yang lalu

56 detik yang lalu

0 Views

Kondisi banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, NTT, Senin (8/9/25). (Foto: BPBD Kabupaten Nagekeo)

Jakarta, MINA – BPBD bersama dinas terkait masih melakukan upaya penanganan darurat pascabanjir bandang yang terjadi di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin lalu (8/9). BNPB mendukung percepatan penanganan bencana di wilayah itu.

“Upaya penanganan darurat masih berlangsung hingga hari ini, Kamis (11/9), seperti pencarian korban hilang, pendataan dampak bencana dan perbaikan darurat,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (11/9).

Menurutnya, perbaikan darurat jalan di Kecamatan Mauponggo sudah dilakukan sehingga akses warga dapat kembali terbuka. Dua titik jalan yang sebelumnya terputus kini sudah tertangani oleh BPBD dan dinas terkait. “Pemerintah kabupaten mengerahkan petugas gabungan dan alat berat untuk membersihkan tanah longsor,” katanya. Namun, tiga titik longsor lainnya masih dalam proses pembersihan material.

Abdul Muhari menambahkan bahwa bencana banjir bandang berdampak pada 14 desa di tiga kecamatan, yaitu Mauponggo, Nangaroro, dan Boawae. Hingga Kamis (11/9) pukul 11.00 WIB, tercatat lima orang meninggal dunia, tiga orang hilang, tiga orang luka-luka, serta 30 warga harus mengungsi sementara.

Baca Juga: Tujuh Wilayah Provinsi Bali Terdampak Banjir dan Longsor

“Mereka yang dinyatakan hilang masih dalam pencarian petugas SAR gabungan,” jelasnya.

Kerugian material yang terdata meliputi satu rumah hanyut, satu rumah rusak berat, dua unit kantor, dua jembatan, dan tiga ruas jalan utama. Sementara itu, BPBD Kabupaten Nagekeo masih mendata kerusakan rumah, jumlah ternak, serta luas sawah dan kebun yang terdampak.

Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem sejak 9 hingga 30 September 2025, melalui surat keputusan Nomor 330/KEP/HK/2025.

Dalam penanganan darurat, BPBD Provinsi NTT mengirimkan bantuan logistik melalui jalur laut pada Kamis. Bantuan tersebut berupa selimut, matras, peralatan masak, hygiene kit, kasur lipat, velbed, peralatan kebersihan, makanan biskuit protein untuk anak-anak, serta tenda keluarga.

Baca Juga: Ada Tanggul Beton di Cilincing Jakarta Utara, Siapa yang Punya?

Selain itu, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB beserta jajaran juga telah menuju lokasi terdampak. BNPB membawa dukungan logistik berupa sembako, makanan siap saji, perlengkapan bayi, perlengkapan sandang-pangan, hingga genset dan tenda pengungsi.

“BNPB juga akan memberikan bantuan dana siap pakai serta menambahkan logistik pangan dan non-pangan sesuai kebutuhan di lapangan,” kata Abdul Muhari.

Banjir bandang ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Nagekeo sejak 7–8 September 2025. Air bah bermula dari Kecamatan Mauponggo di daerah ketinggian, kemudian menerjang wilayah lebih rendah pada Senin (8/9) siang sekitar pukul 12.00 Wita. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir Bali, 9 Warga Meninggal Dunia

Rekomendasi untuk Anda