Gaza, MINA – Agresi Israel di Jalur Gaza berlanjut selama 19 hari berturut-turut, dengan artileri dan pengeboman udara yang terus berlanjut, terutama menargetkan rumah-rumah permukiman.
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza melaporkan pada Rabu (25/10), jumlah korban syahid telah meningkat menjadi 6.546 orang, termasuk 2.704 anak-anak, 1.584 wanita, dan 364 orang lanjut usia. Selain itu, 17.439 warga dilaporkan terluka dengan berbagai tingkat cedera sejak 7 Oktober.
Kementerian menyatakan bahwa pendudukan Israel melakukan 44 pembantaian dalam beberapa jam terakhir, mengakibatkan 756 orang syahid, termasuk 344 anak-anak, dan 1.142 orang luka-luka. Al Mayadeen melaporkan.
Juru Bcara Kementerian menyatakan bahwa sistem layanan kesehatan di Gaza kini sudah tidak berfungsi lagi dan berada dalam keadaan lumpuh total. Kementerian menyerukan intervensi segera untuk menyelamatkan sistem layanan kesehatan yang sedang runtuh di tengah kebutuhan yang mendesak akan layanan tersebut.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dia menyoroti bahwa komunitas internasional belum memperhitungkan peringatan terus-menerus mengenai rumah sakit yang tidak dapat beroperasi.
Pembantaian yang dilakukan pendudukan Israel terkonsentrasi di wilayah selatan Jalur Gaza, tempat yang Israel sebelumnya meminta warga Gaza untuk pergi ke sana demi “keamanan”. Statistik menunjukkan bahwa 65% korban pekan ini berada di bagian selatan Gaza, yang diklaim aman oleh pendudukan Israel.
Pendudukan Israel melakukan 688 pembantaian terhadap keluarga-keluarga, yang mengakibatkan 4.807 orang menjadi syahid. Diperkirakan masih ada dua kali lipat jumlah tersebut yang masih berada di bawah reruntuhan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)