Mexico City, MINA – Jumlah korban tewas akibat banjir besar yang melanda Meksiko meningkat menjadi 42 orang, sementara 27 lainnya masih dinyatakan hilang, menurut laporan resmi otoritas setempat pada Sabtu (11/10).
Koordinasi Perlindungan Sipil Nasional Meksiko (CNPC) dalam pernyataannya menyebut, hujan deras telah memicu banjir dahsyat di sejumlah negara bagian, termasuk Veracruz, Puebla, Hidalgo, Queretaro, dan San Luis Potosi. Ribuan rumah dan fasilitas publik dilaporkan rusak berat akibat meluapnya sungai dan terputusnya akses jalan utama.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengadakan pertemuan virtual dengan para gubernur dari lima negara bagian terdampak untuk mengoordinasikan upaya tanggap darurat nasional.
“Tidak ada korban yang akan dibiarkan tanpa bantuan. Tim dan pejabat dari pemerintah federal telah dikerahkan untuk membuka kembali jalan dan mengirimkan bantuan kepada masyarakat,” kata Sheinbaum usai pertemuan tersebut.
Baca Juga: Trump Pecat Ribuan Pegawai Federal di Tengah Shutdown Pemerintahannya
Media lokal melaporkan, ribuan warga kehilangan akses listrik dan air bersih dalam bencana yang digambarkan sebagai salah satu banjir terparah dalam beberapa tahun terakhir di negara itu. Pihak berwenang memperingatkan bahwa curah hujan tinggi yang masih berlanjut dapat memicu tanah longsor dan luapan sungai baru, terutama di wilayah pegunungan tengah Meksiko.
Meksiko kerap menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama selama musim hujan antara Juni hingga November yang dipengaruhi oleh badai tropis dari Samudra Atlantik dan Pasifik.
Perubahan iklim global telah memperparah intensitas curah hujan di kawasan ini, menyebabkan frekuensi banjir meningkat setiap tahun. Pemerintah Meksiko terus berupaya memperkuat sistem mitigasi bencana dan infrastruktur tangguh iklim untuk mengurangi risiko korban dan kerusakan di masa depan.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Tuduh AS Bertindak Seperti “Koboi” di Laut Venezuela