Gaza, Palestina, MINA – Sejak serangan Selasa (12/11) pagi tadi, Tentara pendudukan Isael telah membunuh tujuh warga Palestina, demikian sumber MINA melaporkan dari Gaza, Selasa, (12/11) malam.
“Sampai (Selasa) malam ini waktu Indonesia, Kementerian Kesehatan Gaza mengkonfirmasi tujuh orang warga Gaza gugur akibat serangan udara Zionis Israel ke Gaza sejak pagi tadi waktu Gaza, sementara 45 orang lainnya luka-luka,” kata sumber menyebutkan.
Hal tersebut dipastikan setelah pemuda Palestina bernama Ibrahim Al-Dabous (26) telah menyerah atas luka parah yang dideritanya sejak pagi hari ketika pesawat tempur Israel menargetkan kebunnya di kota Beit Lahiya, Gaza Utara.
Al-Dabous sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza bersama dengan Mohammed Hammouda yang juga gugur menjadi sasaran pemboman Israel saat ia sedang mengemudi dari kota Beit-Lahiya, utara Gaza menuju Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Kerabatnya mengatakan, Al-Dabous akan mengunjungi sepupunya, yang terluka dalam serangan Israel di pagi harinya. Dikabarkan, selama penyerangan, pesawat tempur Israel menembakkan lebih dari 40 rudal ke daerah sasaran Gaza.
Empat warga lainnya yang sudah dinyatakan gugur sebelumnya yakni Pemimpin Jihad Islami, Bahaa Salim Hassan Abu Al-Atta (42), Istri dari Abu Al-Atta bernama Asmaa Mohammed Hassan Abu Al-Atta (39), Mohammed Attia Musleh Hamouda (19), Zaki Mohammed Adnan Ghanama (25) di Jalur Gaza utara.
Sementara dua orang korban lagi bernama Abdullah Awad Saqib Al-Balbisi (26), dan Abdul Salam Ramadan Ahmed (28).
Sumber MINA mengatakan jenazah keduanya sudah ada di ruang jenazah Rumah Sakit Indonesia. Dua korban tersebut merupakan korban serangan terakhir beberapa menit lalu di Beit Hanoun.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Saat Konferensi Pers bersama dengan komandan tentara militer Israel dan Kepala Shin Beth, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perintah pembunuhan Bahaa abul Al-Atta sudah sejak 10 hari lalu karena berbahaya terhadap keamanan Zionis. (T/ayu/B01).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon