Bogor, MINA – Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) Kementerian Agama menargetkan produksi satu juta mushaf Al-Quran pada 2025.
Namun, angka ini masih jauh dari kebutuhan nasional yang diperkirakan mencapai 6 juta eksemplar setiap tahun.
“UPQ bercita-cita menjadi percetakan Al-Quran terbesar di Asia Tenggara, mengacu pada standar percetakan Mujamma’ Malik Fahd di Madinah, Arab Saudi. Target ini memerlukan dukungan mesin cetak modern agar mampu menghasilkan satu juta eksemplar per tahun,” ujar Kepala UPQ, Jamaluddin M. Marki, di Bogor, Jumat (6/12).
Sejak berdiri, UPQ telah mendistribusikan 2,26 juta mushaf Al-Quran secara gratis ke seluruh Indonesia.
Baca Juga: Aktivis Anti Rokok Fuad Baradja Meninggal Dunia
Jamaluddin memastikan kualitas cetakan sangat terjamin berkat sistem Quality Control (QC) tujuh tahap, melibatkan para hafiz Al-Quran sebagai pentashih.
“Hingga saat ini, tidak ada kesalahan fatal dalam cetakan kami. Sistem QC yang ketat menjadi kunci keberhasilan,” tambahnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menantang UPQ untuk meningkatkan produksi menjadi 1 hingga 2 juta eksemplar per tahun.
“Kebutuhan Al-Quran di Indonesia sangat besar. Di luar negeri pun permintaan tinggi, seperti di Amerika, di mana mushaf Al-Quran pernah menjadi produk terlaris pada 2003, mengalahkan novel The Da Vinci Code,” ungkap Nasaruddin.
Baca Juga: Istana Hormati Keputusan Gus Miftah Mundur Dari Utusan Khusus
Menag juga mendorong inovasi, seperti mencetak Al-Quran dengan terjemahan agar umat dapat lebih memahami kandungannya.
“Al-Quran sebaiknya dilengkapi terjemahan untuk mempermudah masyarakat mendalami maknanya,” katanya.
UPQ juga mendapat dukungan infrastruktur baru dengan diresmikannya Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Zona Percetakan.
Gedung ini diresmikan oleh Menag pada Rabu (4/12), ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.
Baca Juga: Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden
Langkah ini masih menyisakan pertanyaan mampukah UPQ memenuhi kebutuhan Al-Quran nasional dan internasional di tengah tantangan sumber daya dan teknologi []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB Bangun Jembatan Darurat untuk Penyaluran Bantuan di Sukabumi