Oleh Iwan Rudi Saktiawan, SSi, MAg, CIRBD (Trainer Manajemen Keuangan Keluarga Islami)
“Islamnya taat, tapi kok korupsi ya?“ tanya seorang teman. Dia menceritakan seorang ASN yang rajin shalat berjamaah ke masjid, namun kemudian terbukti korup.
Menurut penulis, fenomena tersebut karena ada pemahaman keliru bahwa ajaran Islam itu hanya mengajarkan aspek ritual seperti shalat, puasa, haji, zikir-zikir, doa-doa dan sebagainya. Dengan pemahaman keliru tersebut, maka ketika sudah melaksanakan ritual-ritual tersebut, dinilai sudah menjadi penganut Islam yang taat. Benarkah demikian?
Faktanya, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini diantaranya didasarkan pada ayat Al-Quran berikut:
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
“Dan Kami turunkan kepadamu al kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl : 89).
Selain ayat tersebut, banyak dalil-dalil, baik dari Al-Quran ataupun hadits-hadits mengajarkan di luar aspek ritual seperti anti korupsi, kepemimpinan, perdagangan, bertetangga yang baik dan sebagainya.
Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, tidak hanya mengatur dan mengajarkan tata cara ibadah ritual. Dengan demkian, seorang muslim yang taat, tidak hanya taat dalam aspek ritualnya, namun juga taat pada ajaran Islam di luar aspek ritualnya.
Pada contoh cerita yang disajikan di awal tulisan ini, setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata ASN tersebut tergoda berbuat korup karena memiliki banyak hutang akibat pengelolaan keuangannya yang tidak baik.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Dalam Islam ada ajaran tentang pengeolaan harta/keuangan yang baik, yang bila diamalkan insya Allah menjadikan harta dan keuangan kita terhindar dari masalah.
Dengan demikian, agar terhindar dari permasalahan harta dan keuangan, caranya adalah dengan mengamalkan ajaran Islam tentang hal tersebut.
Oleh karena itu, penulis insya Allah akan menyajikan seri tulisan PEngelolaan KEuangan Rumah Tangga Islami (PEKERTI) dengan harapan dapat menjadi salah satu rujukan untuk belajar dan mengamalkan ajaran Islam tentang manajemen harta dan keuangan yang sesuai dengan Islam.
Semoga ini menjadi bagian dari ikhtiar kita untuk menyempurnakan ketataan kita terhadap Islam. Dengan demikian, akan terhindari seperti contoh pada awal tulisan ini, yang ritualnya bagus, namun aspek non ritualnya tidak baik. []
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang