Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uruguay Tangguhkan Kerja Sama dengan Universitas Ibrani Israel

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 17 Agustus 2025 - 20:57 WIB

Ahad, 17 Agustus 2025 - 20:57 WIB

11 Views

Gedung Universitas Ibrani Israel Di Yerusalem yang diduduki. (Foto: Universitas Ibrani Yerusalem)

Montevideo, MINA – Uruguay telah menangguhkan perjanjian kerja sama yang baru diluncurkan antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (ANII) dan Universitas Ibrani Yerusalem Israel, dengan alasan eskalasi militer di Gaza dan rencana pendudukan Kota Gaza oleh pasukan Israel, menurut laporan media Uruguay.

Langkah ini secara efektif membekukan pembukaan kantor inovasi di al-Quds yang diduduki, hanya beberapa pekan setelah perjanjian tersebut diumumkan secara resmi. Almayadeen melaporkan, Ahad (17/8).

Menteri Luar Negeri Uruguay, Mario Lubetkin, mengatakan kepada Ámbito Uruguay bahwa penangguhan tersebut merupakan tanggapan resmi atas genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, termasuk rencana untuk menduduki Kota Gaza.

Ia menambahkan bahwa mengingat meningkatnya ketegangan geopolitik, pemerintah Uruguay saat ini tidak ingin melanjutkan inisiatif bersama dengan pemerintah Israel.

Baca Juga: Prabowo Gelar Pertemuan Khusus dengan Putin di Beijing

Keputusan ini menyusul kecaman Uruguay baru-baru ini terhadap rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menguasai Kota Gaza, dan dukungannya terhadap resolusi PBB yang menyerukan solusi damai untuk perang di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya kepada media berita lokal Telemundo, Presiden ANII Alvaro Brunini mengklarifikasi keputusan tersebut merupakan “penghentian sementara” alih-alih pembatalan penuh proyek tersebut.

“Kantor tersebut tidak pernah digunakan secara resmi, tanpa personel di dalamnya hingga saat ini,” ujarnya, seraya menambahkan, “Ada rencana untuk segera memulai kursus daring, tetapi belum dimulai. Kami memahami bahwa yang terbaik adalah memiliki waktu jeda dan refleksi sebelum melanjutkan proses.”

Kedutaan Besar Israel di Uruguay mengkritik keputusan tersebut: “Kami menyesalkan keputusan ‘membekukan’ perjanjian kerja sama antara ANII dan Universitas Ibrani. Menggunakan perbedaan politik sebagai alasan untuk menghancurkan kerja sama ilmiah selalu merupakan kemalangan.”

Baca Juga: Prabowo dan Xi Jinping Sepakati Penguatan Kerja Sama Strategis Indonesia-China

Penangguhan ini menandai titik gesekan besar pertama antara pemerintah sayap kiri yang baru terpilih di Uruguay dan pemerintahan pendudukan Israel, setelah hampir lima tahun hubungan diplomatik yang kuat di bawah mantan presiden sayap kanan Luis Lacalle Pou.

Universitas Ibrani telah mengumumkan rencana untuk membuka kantor ANII di Kampus Edmond J. Safra di al-Quds yang diduduki. “Kantor Innovacion Uruguay akan berfungsi sebagai pusat untuk mendorong inovasi, kewirausahaan, dan kolaborasi,” ujar pihak universitas saat peluncuran program tersebut.

“Sebuah platform untuk memperkuat hubungan antara Uruguay dan Yerusalem,” tambahnya. Masa depan proyek ini masih belum pasti karena situasi politik dan militer yang terus berkembang.

Serupa dengan itu, dua universitas terkemuka Eropa mengambil langkah tegas pada bulan Juni untuk menangguhkan atau menghentikan kerja sama akademik dengan lembaga-lembaga Israel, dengan alasan kekhawatiran serius atas pelanggaran hak asasi manusia di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza. []

Baca Juga: Perhimpunan Cendekiawan Internasional Tegaskan Tindakan Israel di Gaza Penuhi Kriteria Genosida

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Empat Anggota Parlemen Italia Ambil Bagian dalam Armada Sumud Global

Rekomendasi untuk Anda