Jenewa, MINA – Penolakan yang berulang dan pembatasan akses yang parah oleh pendudukan Israel terus melumpuhkan tim bantuan yang mencoba menanggapi kebutuhan yang sangat besar di Gaza utara, Kantor Urusan Kemanusiaan PBB, OCHA memperingatkan. Demikian dikutip dari Wafa, Sabtu, (13/1).
Kepala kantor Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Wilayah Pendudukan Palestina, Andrea De Domenicom menekankan bahwa operasi di wilayah utara menjadi semakin rumit karena penolakan sistematis dari pihak Israel terhadap upaya mereka untuk mendapatkan akses kemanusian ke Gaza Utara.
Pada konferensi pers virtual di Yerusalem, dia berkata: “Khususnya, mereka sangat sistematis dengan tidak mengizinkan kami mensuport Rumah Sakit, yang sudah mencapai tingkat tidak manusiawi, bagi saya ini sudah di luar nalar,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin menegaskan bahwa setelah lebih dari dua pekan, tim dan mitra dapat mencapai rumah sakit Al-Shifa di Gaza utara dan mengirimkan 9.300 liter bahan bakar dan pasokan medis ke rumah sakit yang mencover 1000 pasien trauma dan 100 pasien dialisis ginjal.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Tim tersebut melaporkan bahwa Al-Shifa, yang sebelumnya merupakan rumah sakit utama di Gaza, telah memulihkan layanan dengan 60 staf medis, bangsal bedah dan medis dengan 40 tempat tidur, unit gawat darurat, empat ruang operasi, layanan obstetrik dan ginekologi darurat dasar, unit hemodialisis terbatas, pelayanan laboratorium minimal, dan pelayanan radiologi dasar. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)