Usai Gempa Turki, Ribuan Warga Suriah Memilih Kembali ke Negaranya

Idlib, MINA – Ribuan warga Suriah yang sebelumnya mengungsi ke negara tetangga Turki , memilih untuk kembali ke negaranya untuk melihat kerabatnya, setelah  gempa mematikan yang menghancurkan sebagian kedua negara.

Mereka memanfaatkan tawaran dari otoritas Turki untuk menghabiskan waktu hingga enam bulan di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak tanpa kehilangan kesempatan untuk kembali ke Turki. Dikutip dari MEMO, Sabtu (18/2).

Pejabat tidak memberikan  jumlah angka orang yang masuk di penyeberangan Bab Hamam, namun pejabat di penyebrangan lain mengatakan, penyeberangan Bab al Hawa, ada 4.600 warga Suriah telah menyeberang sejak inisiatif diumumkan pada Rabu.

“Saya tidak bertemu keluarga saya selama empat tahun, karena saya tinggal sendirian di Turki, situasi di Turki sangat menyedihkan di daerah yang terkena gempa,” kata salah satu warga Suriah Youssef Qramo setelah menyebrang ke Suriah.

Warga Suriah  lainnya, Qramo, yang tinggal di kota Gaziantep, mengatakan orang-orang tinggal di tenda dalam cuaca dingin dan hujan. Selain cuaca musim dingin yang keras, warga Suriah menghadapi permusuhan.

“Bahkan sebelum gempa bumi, 3,6 juta di Turki menghadapi kebencian yang semakin besar dari orang-orang Turki, yang berjuang dengan meningkatnya biaya hidup dan terkadang menyalahkan arus masuk dari Suriah atas kesengsaraan ekonomi mereka,” jelasnya.

“Situasinya sangat sulit bagi warga Suriah,” lanjutnya.

Mansour Hamoud, yang tinggal di kota pelabuhan Iskenderun, Turki, mengatakan dirinya tidur di taman setelah rumahnya dihancurkan.

“Saya memutuskan untuk kembali dan tinggal di negara saya. Hidup atau mati, saya lebih suka bersama keluarga saya,” ujarnya.

Sekitar 4 juta warga Suriah tinggal di barat laut Turki di bawah kendali pejuang yang didukung oleh Turki dan menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

PBB mengatakan kebanyakan dari mereka bergantung pada bantuan bahkan sebelum bencana terbaru.Gempa berkekuatan 7,8 melanda sebelum fajar 11 hari yang lalu, menewaskan lebih dari 38.000 orang di Turki dan 5.800 di Suriah.

Hal ini telah menyebabkan jutaan orang kehilangan tempa tinggal dan memicu upaya bantuan besar-besaran, meskipun bantuan lebih lambat mencapai Suriah. (T/ Hju/P2)

Mi’raj News Agwncy (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.